Jakarta, IDN Times - Anggota Bidang Keuangan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Thomas Djiwandono menegaskan, presiden terpilih Prabowo Subianto tidak akan menambah utang negara hingga 50 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Pernyataan Thomas ini sekaligus membantah laporan Bloomberg yang mengembuskan rumor tersebut. Rumor itu membuat mata uang rupiah turun sebesar 0,9 persen dan imbal hasil obligasi melonjak pada Jumat (14/6/2024).
"Hal itu hanya rumor saja. Prabowo hingga saat ini belum menetapkan target khusus untuk tingkat utang dan akan mematuhi batasan hukum terkait ukuran-ukuran fiskal," kata Thomas dalam pernyataan resmi yang diterima IDN Times, Selasa (18/6/2024).