Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tiktok (unsplash.com/Solen Feyissa)
Tiktok (unsplash.com/Solen Feyissa)

Intinya sih...

  • TikTok di AS akan dipindahkan kepemilikannya dari China ke perusahaan AS untuk mengatasi kekhawatiran keamanan nasional.

  • Tenggat waktu divestasi aset TikTok diperpanjang menjadi 16 Desember 2025, memberikan tambahan waktu 90 hari bagi ByteDance untuk menyelesaikan proses transfer kepemilikan.

  • Kesepakatan ini penting bagi kedua negara karena TikTok memiliki sekitar 170 juta pengguna di AS, dan isu keamanan data selalu menjadi sorotan dalam perundingan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) dan China resmi mencapai kesepakatan terkait operasi aplikasi TikTok di wilayah AS, pada Selasa (16/9/2025). Kesepakatan ini diumumkan langsung oleh Presiden Donald Trump setelah berlangsungnya negosiasi intensif selama beberapa bulan terakhir.

Langkah ini memberikan kepastian bagi jutaan pengguna TikTok di Amerika dan menjadi solusi atas polemik panjang sejak awal tahun 2025. Proses tersebut melibatkan berbagai pihak, termasuk investor dari AS dan perusahaan asal China, ByteDance.

1. Transfer kepemilikan Tiktok di AS

Presiden Trump menyatakan bahwa aset TikTok di Amerika akan dipindahkan dari perusahaan asal China, ByteDance, kepada pemilik baru dari AS sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi kekhawatiran keamanan nasional. Kesepakatan ini disebut serupa dengan proposal yang pernah dibahas pada April 2025 dan akan menetapkan bahwa ByteDance hanya akan memegang saham di bawah 20 persen, sesuai dengan batasan hukum AS.

“Ada sekelompok perusahaan besar yang sangat tertarik untuk membeli TikTok,” kata Trump dalam keterangan pers di Gedung Putih, dilansir The Wall Street Journal.

Meski begitu, Trump tidak mengungkap detail spesifik tentang nama perusahaan yang akan mengakuisisi aset tersebut. Proses peralihan kepemilikan ini diperkirakan masih membutuhkan waktu sekitar 30–45 hari ke depan sebelum finalisasi.

2. Penundaan deadline dan proses finalisasi

Gedung Putih memutuskan untuk memperpanjang tenggat waktu divestasi aset TikTok dari semula 17 September 2025 menjadi 16 Desember 2025. Dengan perpanjangan ini, ByteDance memperoleh tambahan waktu 90 hari untuk menyelesaikan proses transfer kepemilikan kepada pihak AS.

“Kami tidak akan membuka detail komersial dari kesepakatan, itu urusan dua pihak swasta. Tapi syarat-syarat komersial telah disetujui,” kata Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, saat jumpa pers di Madrid.

Menurut laporan CNBC, investor utama yang disebut-sebut terlibat adalah Oracle, Silver Lake, dan Andreessen Horowitz.

3. Reaksi internasional dan faktor keamanan

Kesepakatan ini dianggap penting bagi kedua negara karena TikTok memiliki sekitar 170 juta pengguna di AS, dan isu keamanan data selalu menjadi sorotan dalam perundingan. Pemerintah AS, sejak 2024, telah mewajibkan divestasi TikTok sebagai bentuk perlindungan terhadap kemungkinan akses data pengguna oleh pemerintah China.

“Kami sangat berhati-hati untuk memastikan ada perlindungan bagi keamanan nasional AS,” kata Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, dilansir BBC.

Perwakilan China di Washington menyatakan bahwa mereka menghargai adanya kerangka kerja damai antara kedua negara, namun tetap menuntut agar prinsip dasar dan kepentingan perusahaan negeri mereka dilindungi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team