Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_1179.jpeg
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Timah Tbk (TINS) untuk tahun buku 2024, di Jakarta, Jumat (13/6/2025). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Intinya sih...

  • Perusahaan memperketat keamanan di wilayah tambang yang bocor untuk optimalisasi produksi.

  • Dilakukan efisiensi biaya produksi demi meningkatkan keuntungan perusahaan.

  • TINS menargetkan pertumbuhan produksi hingga 12 persen dan kenaikan laba di tahun 2025.

Jakarta, IDN Times - PT Timah Tbk (TINS) berhasil membalikkan kerugian sebesar Rp449 miliar pada 2023, menjadi keuntungan sebesar Rp1,19 triliun pada 2024. Atas keberhasilan itu, perusahaan membagikan dividen sebesar Rp474,7 miliar, atau 40 persen dari capaian laba.

"Berdasarkan prospektus perusahaan, pada saat kami awal go publik, dicantumkan bahwa perusahaan berkomitmen untuk membagikan dividen minimal 30 persen, disesuaikan kondisi keuangan perusahaan," kata Direktur Keuangan TINS, Fina Eliani dalam konferensi pers Jumat, (13/6/2025).

1. Perusahaan perketat keamanan di wilayah tambang yang bocor

Produksi timah PT Timah Tbk (TINS), anak usaha MIND ID. (dok. MIND ID)

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama TINS, Restu Widiyantoro mengatakan, perbaikan kinerja perusahaan didorong oleh optimalisasi produksi di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP). Perusahaan juga meningkatkan keamanan pada wilayah tambang yang 'bocor' alias digarap oleh pihak lain secara ilegal. Pengamanan dilakukan bersama aparat penegak hukum.

"Yang kedua, kami memang memperbaiki sistem pengamanan di dalam Wilayah Izin Usaha dan Pertambangan yang selama ini sangat bocor atau sering dimanfaatkan orang lain. Adanya kelemahan, kita sehingga hasil pengumpulan biji timah dan proses-proses berikutnya yang selama ini tidak bisa maksimal," ucap Restu.

Direktur Operasi dan Produksi TINS, Nur Adi Kuncoro menambahkan, pihaknya juga memperbaiki kemitraan dengan masyarakat dalam penambangan timah.

"Kemitraan daripada penambangan masyarakat kita atau kelola yang lebih baik dengan sistem online, artinya mitra-mitra yang terdaftar pun juga mempunyai kredibilitas yang baik, baik daripada aspek administrasi dan aspek teknis," ucap Adi.

2. Lakukan efisiensi

Direktur Operasi dan Produksi PT Timah Tbk (TINS), Nur Adi Kuncoro (kiri), dan Direktur Keuangan TINS, Fina Eliani (kanan). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Tak hanya itu, perusahaan juga melakukan efisiensi biaya produksi demi meningkatkan keuntungan.

"Di sisi lain daripada sisi efisiensi dari seluruh proses bisnis kita juga melakukan pengendalian biaya untuk mendapatkan harga ataupun biaya yang sangat efisien, agar bisa memberikan kontribusi margin yang lebih baik," ucap Adi.

3. Targetkan produksi tumbuh 12 persen

PT Timah Tbk (TINS). dok (Timah.com)

Sepanjang 2024, TINS memproduksi bijih timah sebesar 19.437 ton Sn, naik 31 persen dibandingkan 2023. Adapun produksi logam timah mencapai 18.915 ton, naik 23 persen secara year on year (yoy). Lalu, penjualan logam timah mencapai 17.507 ton, naik 22 persen (yoy).

Kembali ke Fina, perusahaan pada tahun ini menargetkan pertumbuhan produksi hingga 12 persen, dan kenaikan laba.

"Target pertumbuhan yang kami tuju di kisaran 10-12 persen, berarti di kisaran 21.500 ton. Itu target produksi di tahun 2025. Begitu juga dari sisi target laba, tentunya sebagai perusahaan kami menargetkan adanya pertumbuhan di laba tahun buku 2025," tuturnya.

Editorial Team