Jakarta, IDN Times – Administrasi Negara untuk Peraturan Pasar (Administration for Market Regulations), regulator pasar utama Tiongkok, mengeluarkan pedoman yang diklaim bertujuan untuk mencegah monopoli internet terjadi pada awal November lalu.
Pedoman yang masih dalam bentuk draf itu diterbitkan di situs lembaga tersebut pada 10 November 2020. Mereka mengunggah draf itu untuk meminta pendapat publik tentang draf tersebut, hingga akhir bulan ini. Mereka juga menyambut baik saran untuk revisi, kata lembaga itu.
Pada saat baru diterbitkan, draf tersebut membuat takut investor dan menyebabkan saham-saham teknologi Tiongkok berguguran di bursa, mencatatkan kerugian hingga 250 miliar dolar AS. Namun, baru-baru ini draf tersebut mendapat dukungan dari salah satu perusahaan terbesar di Tiongkok, Alibaba.