Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tol Semarang-Demak. (Dok. Kementerian PU)
Tol Semarang-Demak. (Dok. Kementerian PU)

Intinya sih...

  • Pembangunan Tol Semarang-Demak ruas Kaligawe-Sayung target rampung April 2027
  • Tol strategis untuk mempercepat waktu tempuh, menekan biaya logistik, dan pengendalian banjir
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah menargetkan pembangunan Tol Semarang-Demak ruas Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 kilometer (km) rampung pada April 2027.

Proyek strategis yang terintegrasi dengan tanggul laut itu diharapkan dapat mempercepat waktu tempuh, menekan biaya logistik, sekaligus menjadi solusi pengendalian banjir di wilayah Semarang dan Demak.

"Kita akan pastikan tol ini bisa diselesaikan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan timeline yang telah ditetapkan," kata Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono dalam keterangannya, Senin (13/1/2024).

1. Tol juga berfungsi sebagai pengendali banjir

Tol Semarang-Demak. (Dok. Kementerian PU)

Pria yang akrab disapa AHY itu bersama Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo telah meninjau pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi 1 Kaligawe-Sayung di Jawa Tengah pada Sabtu (11/1/2025).

AHY menyatakan Tol Semarang-Demak memiliki fungsi strategis, tidak hanya meningkatkan konektivitas dan mempersingkat waktu perjalanan, tetapi juga mendukung pengendalian banjir karena terintegrasi dengan tanggul laut.

"Mudah-mudahan dengan adanya jalan tol terintegrasi dengan tanggul laut ini bisa membuat masyarakat Semarang dan Demak lebih nyaman dan lebih tenang karena terhindar dari bahaya banjir," ujarnya.

2. Progres pembangunan tol Semarang-Demak

Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono. (Dok. Kementerian PU)

Tol Semarang-Demak sepanjang 26,95 km terdiri dari Seksi 1 Kaligawe-Sayung (10,64 km) di atas laut, dan Seksi 2 Sayung-Demak (16,31 km) di daratan. Progres fisik Seksi 1 mencapai 30,59 persen dengan target selesai April 2027, sedangkan Seksi 2 telah beroperasi sejak 25 Februari 2023.

Seksi 1 terdiri dari tiga paket, yakni Paket 1A dengan progres 47,15 persen, Paket 1B 28,7 persen, dan Paket 1C 20,83 persen.

"Paket 1B terintegrasi dengan tanggul laut, sedangkan pada paket 1C terdapat dua kolam retensi yang nantinya dapat menampung air dari kawasan dan dipompa ke Sungai Babon untuk selanjutnya dialirkan ke laut," kata Direktur Jalan Bebas Hambatan, Wilan Oktavian.

3. Tol Semarang-Demak gunakan metode timbunan di atas laut

Proyek Tol Semarang-Demak. (Dok. Kementerian PU)

Pembangunan Tol Semarang-Demak dilakukan dengan metode timbunan di atas laut. Proses awal menggunakan penghamparan matras bambu setebal 13 lapis. Selain itu, perbaikan tanah lunak dilakukan melalui pemasangan material penyalir vertikal pra-fabrikasi (PVD) dan pembebanan (pre-loading) menggunakan material timbunan dari quarry darat.

"Jalan tol ini nantinya dapat mempersingkat waktu tempuh dari biasanya 30 menit (normal) hingga 60 menit (saat macet) menjadi 10 menit. Biaya logistik juga dapat dikurangi dari Rp25.253/trip menjadi Rp4.205/trip," tambahnya.

Editorial Team