Ilustrasi listrik (IDN Times/Arief Rahmat)
Blok UE mengimpor banyak produk energi dari Rusia. Biasanya, UE membeli sekitar 40 persen gasnya dan 30 persen minyaknya dari Rusia.
Rencana UE saat ini yang ingin membatasi gas Rusia, belum mendapatkan tanggapan yang bagus secara menyeluruh. Euelectric, badan yang mewakili industri setrum Eropa, mengkritik rencana UE tersebut.
"Akar penyebab masalahnya adalah kurangnya pasokan gas dan ketergantungan kita pada bahan bakar fosil yang diimpor. Pemerintah harus berupaya mengatasi ini dari pada menggunakan intervensi ad-hoc penyimpangan di pasar listrik," kata Kristian Ruby, Sekjen Euelectric dikutip dari Reuters.
UE telah mengadapi ancaman krisis energi. Ancaman itu jadi lebih akut ketika Gazprom Rusia menghentikan pasokan gas Nord Stream 1. Harga energi Eropa terus mengalami lonjakan yang memaksa perusahaan membatasi produksi dan pemerintah mengucurkan miliaran dolar untuk melindungi konsumen dari dampak tersebut.