Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia Batal Lanjutkan Pasokan Gas ke Eropa via Nord Stream 1  

Ilustrasi pipa gas (unsplash.com/Quinten de Graaf)
Ilustrasi pipa gas (unsplash.com/Quinten de Graaf)

Tangerang Selatan, IDN Times - Rusia batal melanjutkan aliran gas melalui jalur pipa Nord Stream 1 pada Sabtu (3/9/2022). Nord Stream 1, yang mengalir di bawah Laut Baltik ditujukan untuk memasok Jerman dan negara lainnya.

Pada Kamis (1/9/2022), perusahaan gas Rusia, Gazprom menghentikan aliran gas ke Eropa. Hal itu terjadi karena adanya malfungsi selama fase pemeliharaan, yang mana semakin mempersulit Eropa dalam mengamankan stok bahan bakar untuk musim dingin. Jalur tersebut awalnya direncanakan beroperasi kembali pada Sabtu waktu setempat, apabila selesai pemeliharaan.

Namun, perusahaan Gazprom pada Jumat (2/9/2022) mengatakan, pihaknya tidak dapat lagi memberikan jangka waktu untuk memulai kembali pengiriman. Lantaran ditemukannya kebocoran minyak yang membuat turbin pada pipa, tidak dapat beroperasi secara aman.

1. Uni Eropa akan terapkan pembatasan harga pada gas Rusia

Ketua Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen, mengatakan bahwa anggotanya harus memberlakuan batasan harga pada pipa gas Rusia. Hal itu untuk menggagalkan rencana yang disebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai upaya memanipulasi pasar.

"Kami melihat bahwa pasar listrik tidak berfungsi lagi karena terganggu secara besar-besaran akibat manipulasi Putin," kata Von der Leyen, sekaligus menambahkan bawa Eropa bisa mengusulkan untuk membatasi harga pasokan gas dari Rusia.

Adapun harga gas yang meroket, telah merugikan sejumlah industri dan rumah tangga di Eropa. Lonjakan pertama terjadi saat pulihnya permintaan setelah pandemi, lalu melonjak lagi karena krisis Ukraina, dikutip dari Reuters.

2. Rusia ancam matikan pasokan gas apabila Uni Eropa terapkan pembatasan harga

Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev mengatakan bahwa Moskow akan mematikan pasokan gas ke Eropa, jika Brussels memberlakukan usulan seperti itu.

Adanya pengurangan pengiriman dari Nord Stream, membuat negara-negara Eropa tengah berjuang mengisi ulang tangki penyimpanan mereka untuk musim dingin mendatang. Hal itu juga membuat banyak pihak untuk menciptakan rencana alternatif yang mengarah pada penjatahan energi.

Alexei Miller, Chief Executive Gazprom pada hari Rabu mengatakan, adanya sanksi barat otomatis membuat pihak Siemens Energy tidak dapat melakukan pemeliharaan rutin.

Siemens Energy merupakan pemasok peralatan pipa yang melayani turbin Nord Stream 1. Pihaknya mengatakan bahwa pemeliharaan oleh Gazprom tidak ada kaitan dengannya. Namun, dia mengatakan siap untuk membantu jika diperlukan.

3. Akan ada gangguan lebih banyak untuk pengiriman gas melalui Nord Stream 1

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov pada Jumat mengatakan, kemungkinan akan ada gangguan yang lebih banyak pada pengiriman gas melalui Nord Stream 1.

"Bukan kesalahan Gazprom bahwa sumber dayanya hilang. Oleh karena itu, keandalan seluruh sistem dalam bahaya," ujar Peskov, dikutip dari Deutsche Welle.

Sebelumnya, Moskow menyalahkan barat karena sanksi dari mereka telah menghambat operasi rutin dan pemeliharaan Nord Stream 1. Atas tuduhan itu, Brussels menanggapinya sebagai “dalih” tak berdasar dan menyebut Rusia menggunakan gas sebagai senjata ekonomi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us