Sejumlah perusahaan rintisan terkemuka di kawasan ini sedang dalam proses go public, dan beberapa di antaranya telah mengumumkan rencana penawaran umum perdana (IPO) blockbuster.
Perusahaan berbagi kendaraan Grab mengumumkan pada April bahwa mereka akan go public melalui merger SPAC senilai 39,6 miliar dolar AS, salah satu kesepakatan cek kosong (blank-check) terbesar yang pernah ada. Raksasa teknologi Indonesia yang baru merger, GoTo Group, juga berencana untuk segera go public.
Perusahaan real estat yang berbasis di Singapura, PropertyGuru, juga dilaporkan akan go public melalui merger SPAC sementara perusahaan e-commerce Indonesia Bukalapak sudah melenggang di bursa sejak Jumat.
“Saya pikir ada banyak selera di pasar IPO,” kata Anand, seraya menambahkan bahwa investor mencari perusahaan, industri, dan teknologi baru yang dapat menghasilkan pengembalian ekstra dari pasar.
“Saya pikir mereka sedikit kecewa dengan arah pasar SPAC, jadi, mereka hanya akan lebih kritis terhadap perusahaan target yang akan mendaftar sekarang,” tambahnya.