Perdana Menteri Keir Starmer (©UK Parliament/Jessica Taylor, CC BY 3.0, via Wikimedia Commons)
Perdana Menteri Keir Starmer menekankan bahwa pemerintah akan tetap tenang dalam menghadapi situasi ini. Ia menekankan bahwa semua opsi tetap terbuka, tetapi pemerintah tidak akan mengambil langkah yang tergesa-gesa.
“Penting pada saat-saat seperti ini bahwa kita tidak memiliki reaksi spontan, bahwa kita berkepala dingin tentang hal ini.
Pemerintah Inggris juga tengah menyiapkan strategi untuk melindungi sektor-sektor utama seperti farmasi, otomotif, dan pangan dari dampak perang dagang global. Salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah membangun koalisi dengan Uni Eropa dan negara-negara lain untuk merespons kebijakan perdagangan AS secara kolektif.
Sementara itu, Menteri Keuangan Rachel Reeves mengatakan bahwa meskipun Inggris tidak akan serta-merta membalas kebijakan AS, pemerintah tetap mengawasi situasi dengan saksama.
“Kami tidak ingin berpose di sini. Hadiah yang ditawarkan adalah perjanjian ekonomi yang baik antara kami dan Amerika Serikat. Kami tidak akan melakukan apa pun untuk menempatkan itu dalam bahaya” katanya di hadapan Komite Keuangan Inggris.
Dengan negosiasi yang masih berlangsung dan ketidakpastian pasar global, kebijakan tarif ini menjadi ujian berat bagi hubungan dagang Inggris dan AS. Jika strategi diplomasi Inggris gagal meredam dampaknya, industri domestik bisa mengalami tekanan berkepanjangan. Di tengah gejolak ini, keputusan pemerintah dalam beberapa bulan ke depan akan menentukan arah ekonomi Inggris di masa mendatang.