Jakarta, IDN Times - Departemen Energi Amerika Serikat (AS) mengumumkan rencana alokasi dana sebesar 100 juta dolar AS (Rp1,6 triliun) untuk merevitalisasi dan memperbarui pembangkit listrik berbahan bakar batu bara yang sudah ada. Upaya ini merupakan bagian dari kebijakan administrasi Trump untuk menghidupkan kembali penggunaan batu bara di AS yang selama beberapa tahun mengalami penurunan drastis akibat masalah lingkungan dan persaingan dengan energi gas alam murah.
Langkah ini merupakan kelanjutan dari program investasi yang lebih besar yang diumumkan pada September 2025, saat Departemen Energi mengalokasikan dana s625 juta dolar AS (Rp10,3 triliun) untuk memperluas dan memperkuat industri batu bara. Dana ini disiapkan untuk mendukung berbagai proyek terkait pembangkit batu bara, terutama yang berorientasi pada peningkatan efisiensi dan kapasitas pembangkit serta dukungan bagi komunitas pedesaan yang bergantung pada batu bara.
