Ilustrasi Grafik Penurunan (IDN Times/Arief Rahmat)
Pengumuman tarif ini langsung mengguncang pasar saham. Saham Ford, General Motors, dan Stellantis anjlok sekitar 5 persen dalam perdagangan setelah jam kerja. Sementara itu, saham Tesla turun hampir 6 persen, di tengah kekhawatiran terhadap dampak kebijakan ini.
Matt Blunt, Presiden American Automotive Policy Council, menyatakan bahwa industri otomotif AS tetap mendukung visi Trump dalam meningkatkan produksi dan lapangan kerja.
“Penting agar tarif ini diterapkan dengan cara yang tak menaikkan harga bagi konsumen dan tetap menjaga daya saing sektor otomotif Amerika Utara,” katanya dalam pernyataan resmi.
Di sisi lain, sejumlah pihak menyambut baik langkah ini. Scott Paul, Presiden Alliance for American Manufacturing, menilai kebijakan ini bisa memperkuat industri otomotif AS.
“Produksi mobil adalah fondasi ekosistem manufaktur sebuah negara. Kami telah melihatnya terkikis selama empat dekade terakhir,” katanya dalam unggahan di media sosial.
Shawn Fain, Presiden United Auto Workers, menilai kebijakan ini berpotensi membuka lebih banyak lapangan kerja di AS.
“Dengan tarif ini, ribuan pekerjaan manufaktur dengan gaji layak bisa kembali ke komunitas pekerja dalam beberapa bulan ke depan hanya dengan menambah shift atau jalur produksi di pabrik yang masih kurang dimanfaatkan,” ujarnya.