Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi gerai McDonald's (Pexels.com/MikechieEsparagoza)
Ilustrasi gerai McDonald's (Pexels.com/MikechieEsparagoza)

Jakarta, IDN Times - McDonald's Corporation menyatakan keluar dari pasar Rusia setelah 30 tahun menjalankan bisnis di negara beruang merah. Kini, perusahaan telah memulai proses untuk menjual bisnisnya.

Keputusan tersebut menyusul pengumuman McDonald pada 8 Maret 2022 lalu yang menyatakan telah menutup sementara restoran di Rusia dan menghentikan operasi restorannya.

Sebagai hasil dari keputusan keluar dari Rusia, perusahaan menargetkan catatan keuangan sebesar 1,2 - 1,4 miliar dolar AS untuk menutup investasi bersihnya di pasar. Meskipun, perusahaan juga mau tidak mau harus mengakui kerugian imbas pertukaran mata uang asing yang signifikan.

1. Perusahaan mau jual bisnis ke investor lokal

Foto restoran cepat saji McDonald's. (Pexels.com/Robi Pastores)

Krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh perang di Ukraina, dan bisnis yang berada dibayang-bayang ketidakpastian membuat McDonald's menyimpulkan bahwa kepemilikan bisnis yang berkelanjutan di Rusia tidak lagi dapat dipertahankan. Rusia juga dinilai melanggar nilai-nilai yang dipegang teguh oleh McDonald's.

President and Chief Executive Officer, Chris Kempczinski, McDonald's mengatakan sebagai bagian dari keputusan McDonald's untuk keluar dari Rusia, perusahaan kini tengah mengejar penjualan seluruh restorannya kepada investor lokal. McDonald's bermaksud untuk memulai proses "de-Arching". Selanjutnya, tidak ada lagi restoran menggunakan nama, logo, merek, dan menu atas nama McDonald's.

"Prioritas McDonald juga berusaha untuk memastikan karyawan McDonald's di Rusia tetap mendapatkan haknya sampai penutupan transaksi terakhir. Karyawan harus tetap memiliki pekerjaan di masa depan dengan bos yang baru," ujar Kempczinski saat dikutip dari laman resmi McDonald's pada Selasa (17/5/2022).

2. Keputusan keluar dari Rusia sudah bulat

Ilustrasi gerai McDonald's (unsplash.com/Joiarib Morales)

Dikatakan Kempczinski, perusahaan memiliki sejarah panjang dalam membangun bisnis di Rusia. McDonald's bangga dengan 62.000 karyawan yang bekerja di restoran yang berada di Rusia. Terlebih, ratusan pemasok Rusia yang mendukung bisnis dan pewaralaba lokal juga tidak bisa dikesampingkan peranannya.

"Dedikasi dan loyalitas karyawan kepada McDonald's membuat pengumuman keluar dari Rusia menjadi sulit untuk dilakukan. Namun, perusahaan memiliki komitmen terhadap komunitas global dan harus tetap teguh dalam nilai-nilai McDonald's. Komitmen perusahaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan artinya McDonald's harus keluar dari Rusia," ucapnya.

3. Bantuan kepada warga Ukraina terus dilakukan

unsplash.com/Joshua Austin

Sementara itu, restoran McDonald's di Ukraina dinyatakan tutup sementara. Perusahaan berusaha untuk tetap membayar gaji penuh karyawannya di negara tersebut dan terus mendukung upaya bantuan lokal yang dipimpin oleh Ronald McDonald House Charities.

McDonald's juga berusaha untuk mendukung pengungsi dari Ukraina melalui sumbangan makanan, perumahan, dan pekerjaan.

Editorial Team