Sebagai negara yang menduduki peringkat nomor satu penghasil nikel di dunia, maka membuat Indonesia harus bangga sekaligus siap dengan tantangan yang ada di depan. Bak dua sisi mata pisau, hal ini membawa keuntungan juga tanggung jawab besar mengingat dampak multifaset yang ditimbulkan oleh industri pertambangan.
Secara ekonomi, tentu membawa value yang baik untuk negara. Namun, bagaimana keadaan alam dan kondisi masyarakat di masa depan juga harus dipikirkan dan dapat dipertanggungjawabkan.
PT Vale Indonesia, sebagai salah satu perusahaan tambang terbesar, pun berkomitmen memberikan pertanggungjawaban, baik pada aspek sosial, alam, dan juga Net Zero Emission (NZE). Tujuannya tak lain untuk berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, atau SDGs.
Pada masyarakat terdampak yang berada di wilayah operasional perusahaan, social development dilakukan melalui pola dan skema Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) berbasis Program Pengembangan Kawasan Perdesaan Mandiri (PKPM) di 4 wilayah pemberdayaan, yaitu di Blok Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Karena hal itulah, PT Vale Indonesia kemudian meraih Penghargaan Kinerja Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM)/Tambang Menyejahterakan Masyarakat (Tamasya) Awards 2024 oleh Kementerian ESDM. Selain itu, berkat upaya nyatanya, PT Vale Indonesia juga berhasil meraih penghargaan Top SDGs Award. Ini merupakan penghargaan yang diberikan kepada perusahaan yang dinilai berhasil menjalankan program social development pada strategi bisnisnya. Termasuk berkontribusi terhadap 17 poin tujuan SDGs.
Walaupun termasuk dalam wilayah konsesi yang diizinkan oleh pemerintah, tetapi kesadaran ini wajib dimiliki oleh tiap perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip ICMM (International Council on Mining and Metals), yakni Human Rights, Social Performances, Stakeholder Engagement, Health and Safety.
Untuk mengetahui lebih jauh, ini lima program nyata yang telah dilakukan oleh PT Vale Indonesia dalam menambang kebaikan dalam aspek sosial.