Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Truk pengiriman UPS (Lav Ulv from Viby J, Denmark, CC BY 2.0, via Wikimedia Commons)
Truk pengiriman UPS (Lav Ulv from Viby J, Denmark, CC BY 2.0, via Wikimedia Commons)

Intinya sih...

  • UPS akan memangkas 20 ribu karyawan dan menutup lebih dari 70 fasilitas karena pengiriman Amazon menurun drastis.
  • Langkah efisiensi ini dilakukan setelah UPS sepakat menurunkan volume kerja sama dengan Amazon hingga 50 persen pada paruh kedua 2026.da tahun ini.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – UPS mengumumkan pada Selasa (29/4/2025), akan memangkas sekitar 20 ribu karyawan dan menutup lebih dari 70 fasilitas karena mengurangi jumlah pengiriman dari Amazon secara drastis. Perusahaan logistik itu menyatakan langkah ini akan dilakukan pada 2025, dengan 73 gedung milik dan sewa ditutup pada akhir Juni 2025.

UPS masih meninjau jaringannya dan bisa menambah daftar fasilitas yang akan disetop. Langkah efisiensi ini dilakukan setelah UPS sepakat menurunkan volume kerja sama dengan Amazon hingga 50 persen pada paruh kedua 2026.

Pada Januari lalu, CEO Carol Tomé menyebut kontrak Amazon yang akan habis tahun ini dimanfaatkan untuk menilai ulang hubungan kerja keduanya. Ia menyatakan kerja sama itu sudah berlangsung hampir 30 tahun.

“Amazon adalah pelanggan terbesar kami tapi bukan yang paling menguntungkan,” kata Tomé dalam konferensi kuartal IV, dikutip dari ABC News, Rabu (30/4/2025).

UPS memutuskan, pengurangan volume adalah pilihan terbaik untuk mendorong profitabilitas.

1. UPS sebut langkah ini demi margin dan efisiensi domestik

Manajemen UPS menyampaikan langkah perampingan ini bagian dari strategi jangka panjang. CFO Brian Dykes mengatakan, tindakan ini akan membantu meningkatkan margin operasional domestik. Tomé menyebut momen ini sangat tepat di tengah kondisi ekonomi global yang tidak pasti.

“Tindakan yang kami ambil untuk mengatur ulang jaringan dan memangkas biaya di seluruh lini bisnis tidak bisa datang di waktu yang lebih tepat,” kata Tomé dalam pernyataan resmi.

Ia mengklaim UPS akan menjadi perusahaan yang lebih kuat dan gesit setelah restrukturisasi ini. Rencana efisiensi ini diproyeksikan menghemat sekitar 3,5 miliar dolar AS (sekitar Rp58,5 triliun) pada tahun ini. UPS sebelumnya sudah mengumumkan pemangkasan 12 ribu posisi pada 2024, dan kini PHK terbaru akan berdampak pada lebih dari 4 persen dari total 490 ribu karyawannya.

2. Tarif Trump dan ketegangan China–AS picu ketidakpastian bisnis

ilustrasi perang dagang antara China dan Amerika Serikat. (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Dalam laporan keuangan kuartal I, UPS juga menyoroti risiko akibat kebijakan dagang global. Administrasi Donald Trump memberlakukan tarif baru yang sudah mempengaruhi arus barang secara internasional. UPS menyatakan ini bisa berdampak besar pada jalur perdagangan utama.

“Dari sisi pendapatan, tahun lalu jalur dari China ke AS menyumbang 11 persen dari total pendapatan internasional kami,” kata Tomé dalam sesi earning call, dikutip dari CBS News.

Ia menyebut jalur ini sebagai yang paling menguntungkan bagi perusahaan. Di sisi lain, Amazon ikut terseret isu tarif setelah Punchbowl melaporkan rencana perusahaan menampilkan biaya bea impor di laman produknya.

Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt menyebut langkah itu sebagai aksi politis. Namun, Amazon membantah kabar tersebut dan menyatakan belum ada keputusan apa pun terkait tampilan harga itu.

3. Serikat pekerja peringatkan UPS soal potensi pelanggaran kontrak

Ilustrasi dokumen. (IDN Times/Arief Rahmat)

Presiden Teamsters Sean M. O’Brien mengatakan, UPS punya kewajiban kontraktual menciptakan 30 ribu lapangan kerja untuk anggota serikat. Ia mengizinkan efisiensi di level manajemen, tapi memperingatkan agar tidak menyentuh hak kerja buruh.

“Kalau UPS mau memangkas manajemen,Teamsters tak akan menghalangi,” ujar O’Brien.

“Tetapi jika perusahaan bermaksud untuk melanggar kontrak kami atau melakukan upaya apa pun untuk mengejar pekerjaan Teamsters yang diperjuangkan dengan keras dan dibayar dengan baik, UPS akan berada dalam pertarungan yang luar biasa” lanjutnya.

Saat ini, Teamsters menjadi salah satu kekuatan buruh terbesar di Amerika Serikat. Mereka menandatangani perjanjian nasional dengan UPS yang dianggap penting dalam menjaga hak-hak pekerja pengiriman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team