Trump Marah ke Bezos, Amazon Batal Tampilkan Tarif Impor

- Presiden AS, Donald Trump menelepon Jeff Bezos untuk protes rencana Amazon menampilkan beban tarif dalam daftar harga produknya.
- Amazon langsung meralat rencana tersebut dan mengumumkan pembatalan total setelah dikritik oleh juru bicara Gedung Putih.
Jakarta, IDN Times – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menelepon langsung pendiri Amazon, Jeff Bezos, pada Selasa (29/4/2025) untuk memprotes rencana perusahaan tersebut menampilkan beban tarif dalam daftar harga produknya.
Hanya dalam hitungan jam, Amazon langsung meralat rencana tersebut dan mengumumkan pembatalan total. Padahal sebelumnya, Punchbowl News melaporkan Amazon berencana memberi label tarif di samping harga produk.
Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt mengecam langkah itu dalam konferensi pers resmi.
“Kenapa Amazon tidak melakukan ini saat pemerintahan Biden menyebabkan inflasi tertinggi dalam 40 tahun?” katanya, dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (30/4/2025).
Ia menambahkan bahwa inilah alasan mengapa warga AS harus membeli produk lokal.
Dilansir dari BBC, Rabu (30/4/2025), Amazon awalnya menyebut rencana itu hanya untuk Amazon Haul, bagian khusus untuk produk murah. Namun, satu jam kemudian, mereka mengklarifikasi bahwa rencana tersebut tidak pernah disetujui dan tidak akan dilanjutkan.
1. Leavitt tuduh Amazon main politik dan bawa isu China

Dalam sesi tanya jawab, Leavitt menyebut keputusan Amazon tidak mengejutkan dan mengaitkannya dengan laporan Reuters soal kerja sama perusahaan itu dengan pemerintah China. Ia mengatakan baru saja berbicara langsung dengan Trump sebelum memberi tanggapan.
Ia juga mengangkat dokumen cetak laporan lama yang menyebut Amazon pernah tunduk pada perintah Beijing untuk menghapus ulasan pembaca di buku pidato Presiden China Xi Jinping.
Ketika ditanya apakah langkah Amazon mencerminkan bahwa konsumen AS, bukan China, yang bakal menanggung dampak tarif, Leavitt menjawab langsung. Ia mengatakan, tindakan Amazon bersifat politis dan berpihak. Leavitt dua kali mengulang bahwa ini alasan kuat untuk memilih produk buatan dalam negeri.
Sementara itu, Menteri Keuangan Scott Bessent enggan berkomentar saat pertanyaan tersebut dialihkan kepadanya. Ia hanya mendampingi Leavitt di podium tanpa memberikan pernyataan lebih lanjut.
2. Amazon dihantam tarif tinggi, mayoritas produk dari China

Amazon jadi salah satu raksasa dagang yang paling terdampak kebijakan tarif Trump yang kembali agresif sejak Januari. Menurut Wedbush Securities, sekitar 70 persen barang di Amazon berasal dari China, yang kini terkena bea masuk minimal 145 persen. Akibatnya, para penjual mulai menaikkan harga, dan Amazon pun menghubungi mereka untuk memantau dampaknya.
Pesaing Amazon seperti Temu dan Shein sudah lebih dulu mengenakan biaya tambahan besar pada pelanggan. Di Temu, bahkan muncul rincian biaya impor yang bisa menambah hingga 145 persen per item saat checkout. Lonjakan tarif ini memicu kekhawatiran soal kelangkaan barang, mulai dari kereta bayi sampai payung.
Hubungan dagang China dan AS pun menurun tajam sejak tarif diberlakukan kembali. Sejumlah pakar memperkirakan bakal ada gangguan rantai pasok yang bisa menjalar ke berbagai sektor domestik di AS.
3. Hubungan Bezos dan Trump penuh tarik-ulur sejak awal
Meski sempat berseteru di masa lalu, Bezos kini tampak lebih akrab dengan Trump setelah pemilu 2024. Pada Desember, Bezos menyebut Trump lebih tenang dan percaya diri, bahkan mendonasikan 1 juta dolar AS (sekitar Rp16,7 triliun) untuk acara pelantikan sang presiden. Ia juga hadir di acara tersebut dan diberi tempat kehormatan.
Namun, rekam jejak konflik mereka tidak pendek. Bezos pernah menuduh Trump mengikis demokrasi dan sempat bercanda ingin mengirimnya ke luar angkasa. Amazon juga pernah menuntut Pentagon karena ditolak dari kontrak 10 miliar dolar AS (sekitar Rp167 triliun) yang diduga akibat keputusan politik Trump.
Leavitt saat ditanya apakah Bezos masih mendukung Trump, ia memilih menjawab secara diplomatis.
“Saya tidak akan bicara soal hubungan pribadi presiden dengan Bezos, tapi yang jelas ini adalah tindakan politis dan bermusuhan dari Amazon,” ujarnya.