Jakarta, IDN Times – Vietnam akan beralih penuh menggunakan bensin bercampur etanol untuk semua kendaraan bermesin bensin mulai 1 Januari 2026. Langkah ini membuka peluang impor etanol dan jagung dari Amerika Serikat (AS) yang lebih besar. Saat ini, standar bahan bakar yang berlaku di Vietnam adalah RON95 dan RON92 tanpa timbal.
Menurut laporan CNA, kebijakan itu mengacu pada rencana Kementerian Perindustrian dan Perdagangan (MoIT) untuk mengadopsi E10, yakni bensin yang mengandung hingga 10 persen bioetanol. Pergeseran ini juga dipandang bisa menekan surplus dagang besar Vietnam dengan AS. Tahun lalu, AS mencatat defisit perdagangan 123 miliar dolar AS (setara Rp2 kuadriliun) dengan Vietnam, salah satu yang terbesar di dunia.
“Mulai 1 Januari 2026, ketika E10 diluncurkan secara nasional, bensin mineral konvensional, termasuk RON 95-V, tidak akan tersedia lagi,” kata Dao Duy Anh dari MoIT.