Korsel dan Vietnam Bidik Perdagangan Rp2,4 Kuadriliun pada 2030

- Korsel dan Vietnam sepakat meningkatkan perdagangan bilateral menuju 150 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp2,4 kuadriliun per tahun pada 2030
- Perluasan kerja sama bidang energi dan infrastruktur antara Korea Selatan dan Vietnam
Jakarta, IDN Times - Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung menyambut kunjungan resmi Ketua Partai Komunis Vietnam, To Lam, di Kantor Presiden di Seoul pada Senin (11/8/2025). Kedua pemimpin sepakat meningkatkan perdagangan bilateral menuju 150 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp2,4 kuadriliun per tahun pada 2030 sebagai upaya strategis jangka panjang.
Kesepakatan ini diambil di tengah tantangan tarif AS, yang dikenakan hingga 15 persen untuk produk Korea Selatan, dan 20 persen untuk barang Vietnam. Hal ini mendorong kedua negara memperkuat kerja sama ekonomi untuk mengurangi dampak kebijakan tarif luar negeri.
1. Pertemuan puncak di Seoul

Lee Jae Myung dan To Lam menggelar pertemuan puncak selama empat hari, menandai kunjungan kenegaraan pertama Lam ke Korea Selatan sejak Lee menjabat pada 4 Juni 2025. Pertemuan berlangsung di Kantor Presiden dengan agenda utama penguatan hubungan ekonomi bilateral dan investasi lintas batas.
Menurut To Lam, kedua negara sepakat memperluas akses pasar dan diversifikasi rantai pasok untuk mencapai nilai perdagangan 150 miliar dolar AS pada 2030, sekaligus menyusun rencana aksi bersama di sektor unggulan masing-masing.
2. Diskusi teknis di Hanoi tentang mitigasi tarif

Menteri Perindustrian dan Perdagangan Korea Selatan, Ahn Duk-geun, sebelumnya sudah bertemu Menteri Perdagangan Vietnam Nguyen Hong Dien di Hanoi, pada April 2025. Pertemuan ini difokuskan pada strategi menanggulangi dampak potensi tarif AS yang akan berlaku setelah perpanjangan moratorium berakhir pada Juli 2025.
“Seoul akan terus berdiskusi dengan pemerintahan AS dan Vietnam untuk mengurangi dampak tarif AS terhadap perusahaan Korea Selatan,” ujar Ahn, dilansir Trading View.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas pemerintah untuk menjaga stabilitas investasi.
3. Perluasan kerja sama bidang energi dan infrastruktur

Presiden Lee menyampaikan optimisme kerja sama antara Korea Selatan dan Vietnam akan saling menguntungkan.
“Saya juga berharap sejarah kerja sama ekonomi Korea Selatan dan Vietnam akan menjadi platform yang berkontribusi pada pemulihan tatanan dunia yang saling menguntungkan berbasis perdagangan bebas,” ujar Lee dalam konferensi pers bersama.
Lee menambahkan bahwa kolaborasi akan mencakup proyek energi nuklir, pengembangan kereta cepat, dan eksplorasi mineral penting sebagai bagian dari rencana aksi jangka panjang untuk mendorong nilai perdagangan bilateral.