Jakarta, IDN Times - Chickin Indonesia menjadi salah satu perusahaan rintisan atau startup yang memiliki progres paling moncer sejak pertama kali berdiri hingga sekarang.
Tak heran jika kemudian Presiden Joko “Jokowi” Widodo memberikan apresiasi khusus kepada Chickin saat memberikan sambutan dalam acara HUT Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ke-52, Juni silam.
Secara khusus, Jokowi menyebut Chickin sebagai salah satu contoh perusahaan rintisan yang inovatif karena berhasil mengembangkan sistem smart farming dengan dukungan internet of things (IoT) untuk peternakan ayam.
“Saya lihat sudah ada di HIPMI, Chickin Indonesia, smart farming peternakan ayam yang awalnya hanya seribu ekor sekarang sudah ada 45 juta ekor ayam," tutur Presiden Jokowi dalam sambutannya.
Di sisi lain, Chickin pernah masuk dalam daftar entrepreneur 30 & under 30 kategori Tech Enterprise versi Majalah Forbes pada 2022 lalu. Chickin sendiri adalah startup yang mengembangkan aplikasi Smart Farm Micro Climate Controller sebagai solusi untuk peternakan ayam agar lebih produktif dan efisien.
Chickin dinilai Forbes sebagai startup teknologi unggas pertama di Asia Tenggara, dan berdampak pada peningkatan pendapatan bagi ratusan peternak unggas.
Untuk lebih dalam mengetahui tentang Chickin, IDN Times berkesempatan berbincang secara khusus dengan salah satu Founder Chickin Indonesia, Tubagus Syailendra. Berikut ini wawancara khusus (wansus) IDN Times dengan pria yang karib disapa TB tersebut.