Jakarta, IDN Times – Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla membeberkan analisanya soal politik energi. “Kita lihat dalam sejarahnya, sejak 1974, energi sudah menjadi komoditas politik bagi negara-negara penghasilnya,” ujar JK, saat membuka acara mini seminar bertajuk “Geopolitik Transformasi Energi”, Rabu (31/7).
Seminar yang diselenggarakan oleh Indonesia Clean Energy Forum (ICEF) dan Institute for Essential Services Reform (IESR) itu, juga menghadirkan pembicara mantan menteri perdagangan Mari Elka Pangestu dan mantan menteri pertambangan dan energi Subroto.
Ketua Dewan Pengarah ICEF, yang juga mantan menteri pertambangan dan energi, Kuntoro Mangkusubroto, dalam sambutan di awal acara menyebutkan, membangun energi terbarukan (renewable energy) perlu menjadi perhatian penting semua negara, termasuk Indonesia.
Berikut catatan yang disampaikan JK berkaitan dengan energi dan perannya dalam pengambilan keputusan politik global, serta komitmen membangun energi terbarukan.