Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20251130_150235.jpg
antrean SPBU di Jalan Sultan menuju Kualanamu, warga menunggu BBM masuk (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Intinya sih...

  • Berlaku sementara dan minta tak disalahgunakan.

  • Distribusi dipercepat untuk penanganan bencana.

  • Stok BBM dipastikan dalam jumlah yang cukup.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membebaskan penggunaan barcode untuk pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di wilayah terdampak bencana.

Langkah itu diambil untuk mempercepat penyaluran BBM di tengah gangguan distribusi yang terjadi di sejumlah daerah. Kebijakan tersebut disampaikan saat dia meninjau pemulihan akses energi di Tapanuli Tengah, Sumatra Utara.

“Tidak perlu pakai barcode (BBM), ini dalam rangka mengantisipasi (gangguan distribusi) semua,” kata Bahlil dalam keterangan tertulis, Rabu (3/12/2025).

1. Berlaku sementara dan minta tak disalahgunakan

BBM tersedia di SPBU dekat SMA Negeri 1 Tanjung Morawa, antrean panjang (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Bahlil menyebut kebijakan tersebut hanya sementara. Gangguan distribusi BBM dan listrik, terputusnya jaringan internet, hingga akses transportasi yang lumpuh akibat longsor dan jembatan putus menjadi alasan pelonggaran diberlakukan.

“Saya mohon kepada saudara-saudara saya di sini, agar tolong jangan disalahgunakan. Artinya kita harus pakai betul-betul sesuai dengan kebutuhan,” jelas Bahlil.

2. Distribusi dipercepat untuk penanganan bencana

Antrean panjang di SPBU Jalan Gatot Subroto Medan, Minggu (30/11/2025). (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Pembebasan barcode ditujukan untuk memperlancar pasokan BBM bagi distribusi logistik, mobilisasi alat berat, dan tim penanganan bencana. Pertamina Patra Niaga mempercepat pengiriman dengan menambah mobil tangki dan personel.

Pemerintah bersama BPH Migas juga memberi relaksasi agar alokasi BBM bisa dipindahkan antarkabupaten atau kota dalam satu provinsi jika jalur distribusi berubah akibat kondisi pascabencana.

3. Stok BBM dipastikan dalam jumlah yang cukup

Antrean panjang di SPBU Jalan Gatot Subroto Medan, Minggu (30/11/2025). (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Bahlil menyampaikan stok BBM di Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh sebenarnya masih aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kendalanya berada pada jalur darat menuju SPBU yang terputus akibat longsor dan kerusakan jembatan.

Karena itu, Kementerian ESDM bersama Pertamina mengalihkan jalur distribusi melalui laut dan udara. Dia menjelaskan pengiriman dilakukan dengan berbagai moda sesuai kondisi lapangan.

"Kita pakai cara, ada beberapa yang pakai pesawat, ada beberapa juga yang pakai rakit. Kayak di Aceh, di Bireuen itu kita rakit. Untuk muat, naik," kata Bahlil.

Editorial Team