Sebelum menjamurnya toko-toko modern, warung tradisional merupakan tulang punggung negara sejak abad ke-19. UMKM ini memberikan kontribusi sebanyak 60 persen untuk PDB Indonesia. Angka ini akan terus bertumbuh ke depannya.
“Teknologi seharusnya dapat diakses oleh siapa saja. Maka Warung menjadi wadah yang tepat bagi seluruh masyarakat Indonesia, terutama untuk mengambil peran dalam ekonomi digital”, ujar CEO Warung Pintar, Agung Bezhari. Sebelumnya, dia pernah menjabat sebagai Investment Associate di East Ventures.
Sampai hari ini, Warung Pintar sudah memiliki 8 gerai yang tersebar di Jabodetabek. Warung Pintar menawarkan bentuk kerja sama berupa kemitraan dengan pemilik warung.
Sementara itu, Willson berujar, para pemilik warung hanya perlu memberikan komitmen, kejujuran, serta kesediaan memperbaiki warung sewaktu-waktu dibutuhkan. Proyek ini sendiri, kata dia, bertolak belakang dengan unit ekonomi e-commerce yang ada saat ini.
"Dengan rata-rata jumlah pembelian yang lebih kecil, pembeli non-repetitif dan keuntungan yang kecil pula," ujar Willson.