Bandara Juanda. IDN Times/Reza Iqbal
Saya rasa kepuasan pengelola bandara itu pada saat kita melihat pelanggan itu atau pengguna jasa bandara itu senang, dia merasakan sesuatu yang mendapatkan manfaat akibatnya di bandara. Dan orang yang senang, orang yang suka, orang yang menikmati di bandara dia akan kembali ke bandara dia akan mencari pelayanan yang terbaik yang ada di bandara.
Artinya begini, buatlah bandara senyaman mungkin seperti di rumah sendiri, itu konsep yang sedang saya bangun di bandara. Dalam artian, 'Oh oke kita- kita harus punya bandara dengan fasilitas yang nyaman.
Ada tiga konsep free, yang saya bangun di bandara, saya selalu share ke temen-temen saya untuk memunculkan 3 free tadi. Satu, bandara itu harus hassle free, jadi bandara itu harus menjadi tempat yang bebas repot, jangan gara-gara ke bandara kerepotan orang jadi bertambah. Jadi sebelumnya dia ingin “Harusnya saya nyaman di bandara jangan saya ditambahkan dengan berbagai hal-hal yang kemudian saya tambah repot”.
Contoh sekarang saya sudah check in melalui melalui web check- in atau mobile check in datang ke bandara bisa langsung check in, jangan kemudian ditambahkan lagi, “Lebih repot harus nge-print lagi, setelah nge-print harus cari tempat, nge-print di mana? Kemudian juga setelah print, di mana saya juga harus bawa lagi tunjukin. Wah ini kan gak benar.
Yang kedua bandara harus rapi atau worry free karena di bandara itu orang datang, level stres bisa naik. Dia datang, masuk macet, tempat parkir susah, dapat tempat parkir dia harus buru-buru masuk ke terminal. Masuk ke terminal ketemu sama security checkpoint ya kan. Ketemu sama security checkpoint harus di-scan dulu, terus kemudian dia antri lagi di konter check in.
Dia tidak cepat, orang menjadi bisa naik emosinya orang juga bisa stres. Belum Lagi 'Waduh waktu saya mepet'. Dan kadang- kadang tipikal masyarakat kita datang itu aja mepet.. ada aturan di bandara itu kan untuk domestik paling lambat mereka sudah harus ada 1 jam, kalau internasional 2 jam.
Jadi artinya itu mereka yang dibuat jadi tambah stres. Belum lagi kalau bawa keluarga, udah begitu anak pengen ke toilet misalnya juga pengen makan dulu laper. Kita udah lihat jam udah susah. Yang artinya membuat orang tambah (stres).
Nah ini harus dibuat lebih nyaman, jangan kemudian stres itu ditambah, tadi dari mulai datang parkir harus mudah kemudian dia harus masuk dalam tidak menambah dia stres. Layanan antrian kalau panjang kita harus sediakan self check-in. Check-in sendiri kalau belum pakai mobile check-in web check-in.
Yang ke-3, di bandara harus confuse free, bebas dari kebingungan karena bandara rata-rata itu besar dan orang kan tidak semua familiar dengan situasi di bandara. Rata-rata orang Indonesia paling banyak kalau hasil survei nya itu, satu sampai dua kali ke bandara. Ini karena waktu dia mungkin pulang mudik Lebaran, Natal, tahun baru, kemudian lagi liburan.
Di luar itu orang tidak semua, jangan diasumsikan semua orang mengerti tentang bandara sehingga signage, informasi dan kelengkapan berbagai hal hal yang membuat mereka tidak dibingungkan dengan situasi penunjuk arah atau apa harus ada, kira-kira begitu.