ilustrasi statistik (pexels.com/RDNE Stock project)
Keputusan Yahoo untuk melepas TechCrunch berkaitan dengan strategi perusahaan dalam merampingkan portofolionya dan berfokus pada merek-merek utama yang lebih sesuai dengan model bisnisnya.
“Pada akhirnya, DNA kami memang berbeda dari TechCrunch,” tulis Loizos dalam pengumuman akuisisi tersebut, dikutip dari The Verge, Minggu (23/3/2025).
Loizos menyampaikan bahwa Yahoo News, Yahoo Finance, dan Yahoo Sports lebih menonjol dalam agregasi berita, sedangkan TechCrunch selalu berfokus pada pelaporan asli serta analisis industri teknologi.
Dalam pernyataannya, Yahoo menyebut bahwa TechCrunch adalah bagian penting dari sejarah perusahaan, tetapi di bawah kepemimpinan Regent, situs ini memiliki peluang lebih besar untuk berkembang.
“Kami percaya bahwa babak baru ini dapat membantu mempertahankan pengaruh TechCrunch dan mendukung pertumbuhan berkelanjutannya,” tulis Yahoo, dikutip dari Yahoo Finance, Minggu (23/3/2025). Yahoo juga memyampaikan bahwa mereka akan tetap menjalin kemitraan dengan Regent dan TechCrunch.
“Kami berharap dapat terus berkolaborasi dengan Regent dan TechCrunch, membangun kemitraan jangka panjang yang berfokus pada memperluas jangkauan audiens, mendorong pengembangan konten yang inovatif, serta menciptakan pertumbuhan finansial bersama,” tulis Yahoo.
Selain menjual TechCrunch, Yahoo juga terus merampingkan operasionalnya. Sebelumnya, perusahaan ini telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.000 karyawan pada 2023 dan menutup produk berlangganan TechCrunch Plus (TC+) pada awal 2024. Langkah ini sejalan dengan strategi Yahoo untuk lebih fokus pada unit bisnis utamanya, seperti Yahoo Finance, Yahoo Sports, dan teknologi periklanan.