Ilustrasi beras yang dijual di pasar tradisional. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Selain HET MinyaKita, HET beras juga akan naik. Zulhas mengatakan, kebijakan itu diambil dengan mempertimbangkan masyarakat dan juga petani.
“Sekarang kalau berasnya mahal ibu-ibu marah, kalau berasnya turun, petaninya gak untung. Ya memang tugas pemerintah mengatur, mengatur jalan tengahnya,” ujar Zulhas.
Berdasarkan keputusan Badan Pangan Nasional (Bapanas), berikut rincian kenaikan harga beras premium dan medium berdasarkan wilayah:
Beras Premium
Jawa, Lampung, dan Sumatra Selatan: Dari Rp13.900/kg jadi Rp14.900/kg.
Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Kepulauan Bangka Belitung: Dari Rp14.400/kg naik jadi Rp15.400/kg.
Bali dan Nusa Tenggara Barat: Dari Rp13.900/kg naik jadi Rp14.900/kg.
Nusa Tenggara Timur: Dari Rp14.400/kg naik jadi Rp15.400/kg.
Sulawesi: Dari Rp13.900/kg naik jadi Rp14.900/kg.
Kalimantan: Dari Rp14.400/kg naik jadi Rp15.400/kg.
Maluku dan Papua: Dari Rp14.800/kg naik jadi Rp15.800/kg.
Beras Medium
Jawa, Lampung, dan Sumatra Selatan: Dari Rp10.900/kg jadi Rp12.500/kg.
Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Kepulauan Bangka Belitung: Dari Rp11.500/kg naik jadi Rp13.100/kg.
Bali dan Nusa Tenggara Barat: Dari Rp10.900/kg naik jadi Rp12.500/kg.
Nusa Tenggara Timur: Dari Rp11.500/kg naik jadi Rp13.100/kg.
Sulawesi: Dari Rp10.900/kg naik jadi Rp12.500/kg.
Kalimantan: Dari Rp11.500/kg naik jadi Rp13.100/kg.
Maluku dan Papua: Dari Rp11.800/kg naik jadi Rp13.500/kg.
Berdasarkan keputusan terakhir pemerintah, HET beras itu akan naik setelah 31 Mei 2024.