Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi suasana kerja (pexels.com/cottonbro studio)

Jakarta, IDN Times - Ada beberapa alasan mengapa kamu mungkin perlu membatalkan wawancara. Mungkin kamu mendapatkan tawaran pekerjaan yang lebih baik, atau keadaan pribadi kamu berubah dan kamu tidak lagi dapat menerima posisi baru.

Selama kamu membatalkan wawancara dengan sopan dan tepat waktu, kamu masih bisa menjaga hubungan profesional dengan pemberi kerja.

Namun, sebelum kamu memutuskan untuk membatalkan wawancara, tanyakan pada diri kamu sendiri: Seharusnya kamu menunda ulang wawancara itu? Jika kamu tidak 100 persen yakin bahwa kamu tidak menginginkan pekerjaan tersebut, pilih untuk menunda ulang daripada membatalkan wawancara.

"Jika kamu masih memiliki keinginan untuk bekerja di sana, jangan membatalkan, karena itu jelas akan mengeluarkanmu dari pertimbangan," kata kata Heather Livingston, seorang penasehat karier di University of Phoenix dilansir Nerdwallet.

Berikut cara membatalkan wawancara!

1. Hubungi pewawancara atau rekruter secepat mungkin

(Ilustrasi peretasan nomor telepon) IDN Times/istimewa

Pertama, hubungi rekruter atau pewawancara sesegera mungkin, idealnya setidaknya 24 jam sebelum wawancara dijadwalkan berlangsung. Jangan mengirim pembatalan melalui pesan teks atau email.

Tetapi mengingat sensitivitas informasi yang kamu sampaikan, menelepon pewawancara lebih menghormati dan profesional dibandingkan dengan mengirim pesan teks atau email. Ini menunjukkan bahwa kamu ingin pewawancara mengetahui tentang pembatalan sesegera mungkin, sehingga mereka dapat menyesuaikan jadwal mereka dengan baik.

Selain itu, bahkan email atau pesan teks pembatalan yang dirumuskan dengan sopan bisa dianggap terdengar kurang menyesal daripada yang kamu maksudkan. Ini bisa disalahartikan bahkan dengan niat terbaik.

2. Jelaskan mengapa kamu harus membatalkan wawancara

Editorial Team

Tonton lebih seru di