Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ahok Ungkap Risiko Kerja di BUMN: Salah Sedikit Masuk Penjara

Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Ground Breaking Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBH) Pertamina di Daan Mogot, Jakarta Barat, Rabu (17/1/2024). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Jakarta, IDN Times - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membeberkan risiko bekerja di BUMN.

Dia mengatakan, ketika suatu tugas diselesaikan dengan baik, belum tentu mendapat apresiasi. Namun, ketika ada sedikit kesalahan, bisa terancam pidana penjara.

“Kadang-kadang saya marah-marah juga karena saya bisa mengerti di BUMN. Kadang-kadang di BUMN itu kita kerja baik belum tentu terima kasih. Benar gak Bu Dirut? Nanti kalau salah sedikit, masuk penjara lagi, diproses, dipanggil-panggil,” kata Ahok di Jakarta, Rabu (17/1/2024).

1. Banyak pekerja di BUMN takut karena ada risiko pidana

Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Hal itu diungkapkan Ahok saat memberikan sambutan dalam acara peletakan batu pertama alias groundbreaking proyek Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBH) Daan Mogot, Jakarta Barat.

Ahok mengatakan, dengan adanya risiko itu, tak sedikit pihak-pihak di BUMN yang takut dalam melaksanakan tugas.

“Jadi semua orang takut,” ucap Ahok.

2. Ahok tegaskan inovasi SPBH dilakukan demi kemajuan negara

Miniatur Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBH) Pertamina di Daan Mogot, Jakarta Barat. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Adapun proyek SPBH merupakan inovasi yang dilakukan Pertamina demi mempercepat penggunaan energi bersih. Pemanfaatan hidrogen untuk sektor transportasi sendiri sudah tertuang dalam Kebijakan Energi Nasional (KEN).

Namun, untuk pemanfaatannya pada kendaraan, memang masih diperlukan regulasi dari pemerintah.

Meski begitu, Ahok menegaskan inovasi itu dilakukan demi kemajuan negara. Inovasi penggunaan hidrogen untuk bahan bakar kendaraan juga sudah menjadi keputusan bersama.

“Saya katakan mari kita putuskan bersama. Ini adalah keputusan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. Tentu kita bukan curang, orang saja korupsi bisa berjamaah kok. Kita kan bener untuk negara kenapa takut? Kita putuskan bersama untuk dijalankan,” tutur Ahok.

3. Ahok minta subholding Pertamina jujur dalam mengalokasikan dana untuk investasi

SPBU Pertamina di Daan Mogot, Jakarta barat menjadi integratef energy refueling station pertama di Indonesia. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Ahok mengatakan, apabila ada peluang investasi yang bagus, maka Pertamina harus berani mengeksekusinya. Namun, dia menegaskan investasi itu harus dijalankan dengan jujur. Hal itu ditujukan kepada subholding-subholding Pertamina.

Subholding itu asal ada di RKAP di bawah 500 juta dolar AS sudah tidak perlu ke Dekom. Jadi Anda bisa investasi begitu cepat,” ujar Ahok.

“Tolong manfaatkan ini asal jangan nipu kami, RKAP masuknya perjalanan dinasnya melonjak saja 3 juta, kamu pakai 12 juta setahun, kurang ajar saya bilang gitu lho. Jadi jangan bilang dihabisin, tapi buat investasi seperti ini Anda harus berani,” sambung Ahok.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us