ilustrasi melamar kerja (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
Karena pandemik, mendapatkan pekerjaan, terutama yang bergaji tinggi menjadi sulit bagi kalangan Gen Z yang baru saja memasuki dunia kerja.
"Mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang baik sebagian besar hanya diperuntukkan bagi mereka yang beruntung dan memiliki koneksi yang baik," ujar Brian Hamilton, CEO One.
Kesulitan mendapatkan pekerjaan dengan gaji tinggi merupakan ketakutan umum di antara banyak lulusan baru dan yang baru saja lulus.
"Kami baru-baru ini melakukan survei tentang prospek karier lebih dari 15 ribu mahasiswa dan lulusan baru (usia 18-25 tahun) dari seluruh dunia, dan ketika ditanya tentang ketakutan terbesar mereka terkait jalur karier, kekhawatiran terbesar para mahasiswa adalah gaji yang rendah di sektor yang mereka sukai (26 persen)," ujar Peter Watkins, yang memimpin Program Afiliasi Universitas di CFA Institute di EMEA.
Hal ini membuat banyak orang tidak yakin dengan jalur karier mereka. Kayla Kilbride a.k.a. @girlstalkstocks berujar bahwa banyak orang menghadapi rintangan selama beberapa tahun terakhir ini, dan pandemik tidak mudah bagi sebagian besar orang, terutama orang dewasa muda.
"Anak-anak Gen Z yang lebih tua yang baru memasuki dunia kerja dipaksa untuk mengevaluasi kembali karier mereka sejak dini," ujarnya.
Namun, Kilbride percaya bahwa ada beberapa sisi positif dari pasar kerja yang penuh tantangan ini. Gen Z ditantang untuk berpikir secara berbeda selama masa paling kritis dalam hidupnya.
"Saya merasa ini adalah kesempatan bagi kita untuk mendefinisikan ulang kesuksesan tanpa tekanan dari semua orang di sekitar kita yang membuat kita merasa bahwa kita seharusnya sudah mengetahui segalanya," tuturnya.
Ella Gupta, duta besar Greenlight dan pakar keuangan Gen Z, juga melihat beberapa hal positif dalam situasi ini.
"Meskipun anggota generasi tertua dari generasi ini tidak dapat dipungkiri merasakan penderitaan saat mereka memasuki pasar kerja yang sulit, pandemik ini secara kebetulan terjadi pada saat mayoritas Gen Z masih muda dan dapat belajar dari krisis ini, bukannya tergelincir secara finansial," ujarnya.
Pandemik, menurutnya memperkuat pentingnya jaring pengaman finansial yang dikembangkan dengan baik. Dia sangat menyarankan agar semua anak muda mulai sekarang membangun dana darurat. Selain itu, berinvestasi pada diri sendiri melalui pendidikan juga sangat penting.
"Mengembangkan literasi keuangan adalah kunci untuk mencapai kesuksesan finansial," sebutnya.