Pasar saham dalam jangka panjang memang digerakkan oleh pertumbuhan laba perusahaan. Namun, dalam jangka pendek, pergerakannya kerap dipengaruhi oleh emosi fear (ketakutan) dan greed (keserakahan). Hal ini semakin terlihat jelas di 2025, ketika kebijakan tarif yang berubah-ubah dari pemerintahan Trump memicu gejolak pasar yang liar.
Salah satu penyebab utama volatilitas adalah maraknya fake news terkait detail kebijakan tarif yang masuk ke media keuangan. Akibatnya, investor bergantian panik dan optimis mengikuti setiap headline yang beredar. Kondisi ini membuat pergerakan harga saham naik-turun drastis dan bahkan sulit dihadapi oleh investor berpengalaman sekalipun.
Agar portofolio tetap aman, berikut beberapa langkah cerdas yang bisa dilakukan untuk menghadapi gejolak pasar akibat informasi palsu, sebagaimana dilansir GOBankingRates.