ilustrasi investasi (pexels.com/Anna Nekrashevich)
Kesalahan terakhir yang sering dilakukan kelas menengah adalah terjun ke dunia investasi tanpa bekal informasi yang cukup. Alih-alih menambah kekayaan, keputusan sembrono ini malah bisa menguras tabunganmu, lho. Banyak orang tergoda ikut-ikutan tren investasi hanya karena melihat teman atau orang lain mendapat untung besar.
Musson menekankan bahwa lebih baik kamu menggunakan jasa profesional atau penasihat keuangan yang bisa membantu mengambil keputusan tepat. Biaya untuk jasa mereka biasanya bisa tertutup dari keuntungan investasi yang lebih terarah. Jadi, daripada nekat berinvestasi sendiri tanpa paham risiko, lebih bijak kalau kamu belajar dulu atau mencari bimbingan ahli.
Berhemat itu bukan sekadar menahan diri dari belanja atau mengurangi pengeluaran secara acak, lho. Ada strategi yang harus kamu pahami supaya uangmu bukan malah bocor di tempat lain.
Mulai dari menganalisis pengeluaran dengan benar, berani menegosiasikan tagihan, memilih perbaikan rumah yang berkualitas, sampai bijak dalam berinvestasi, semuanya bisa membuat kondisi finansialmu lebih stabil. Kalau kamu bisa menghindari kesalahan-kesalahan di atas, berhemat gak akan terasa menyiksa, tapi malah jadi langkah cerdas untuk membangun masa depan keuangan yang lebih aman.