Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi trading (unsplash.com/Jakub Żerdzicki)
ilustrasi trading (unsplash.com/Jakub Żerdzicki)

Intinya sih...

  • Aset tidak lagi sesuai dengan tujuan keuangan, bisa mengganggu strategi investasi jangka panjang.

  • Potensi kerugian karena perubahan kondisi pasar, bisa membuat aset rentan kehilangan nilai tanpa disadari.

  • Kinerja investasi tidak optimal, sulit menilai apakah portofolio bisa menghasilkan imbal hasil sesuai ekspektasi atau pun tidak.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Evaluasi portofolio investasi merupakan langkah penting agar bisa memastikan bahwa aset yang dimiliki masih sejalan dengan tujuan keuangan yang ada. Sayangnya ternyata banyak investor yang kerap mengabaikan proses ini karena merasa bahwa investasi yang dimilikinya sudah berjalan dengan baik tanpa masalah.

Sayangnya kondisi pasar dan kebutuhan finansial kerap kali membuat tujuan investasi dan profil risiko seseorang mengalami perubahan sewaktu-waktu. Oleh sebab itu, simaklah beberapa alasan berikut ini yang turut menjelaskan mengapa portofolio investasi harus dievaluasi sewaktu-waktu agar tidak sampai menghambat pertumbuhan kekayaan yang dimiliki.

1. Aset tidak lagi sesuai dengan tujuan keuangan

ilustrasi investasi (pexels.com/AlphaTradeZone)

Tujuan keuangan yang dimiliki seseorang bisa mengalami perubahan seiring berjalannya waktu, seperti pada saat akan menikah, memiliki anak, atau mulai mendekati masa pensiun. Jika portofolio investasi tidak dievaluasi secara berkala, maka alokasi aset yang sebelumnya cocok bisa saja dinilai tidak lagi relevan dengan kebutuhan baru, sehingga inilah yang bisa menjadi masalahnya.

Salah satu contohnya adalah investor yang dulunya fokus pada pertumbuhan agresif bisa jadi mulai beralih ke instrumen yang lebih stabil. Tanpa adanya penyesuaian yang memadai, maka strategi investasi bisa saja berubah menjadi tidak efektif untuk target jangka panjang yang dimiliki.

2. Potensi kerugian karena perubahan kondisi pasar

ilustrasi reksadana (pexels.com/Aidan Hancock)

Pasar keuangan sering kali bersifat dinamis dan selalu mengalami flukturasi dalam waktu yang tidak bisa diprediksi. Jika portofolio tidak ditinjau secara berkala, maka hal ini akan membuat investor pun tidak menyadari adanya pergeseran tren atau risiko baru yang mungkin saja bisa muncul sewaktu-waktu.

Tidak jarang hal ini akan menyebabkan aset tertentu jadi rentan kehilangan nilai tanpa disadari oleh para investor. Evaluasi secara rutin bisa membantu investor untuk mengambil langkah cepat dalam menekan potensi kerugian yang mungkin terjadi sewaktu-waktu, sehingga hal inilah yang perlu diantisipasi melalui rutin.

3. Kinerja investasi tidak optimal

ilustrasi investasi (unsplash.com/Stephen Dawson)

Tanpa adanya evaluasi, maka investor akan mengalami kesulitan unuk menilai apakah portofolionya bisa menghasilkan imbal hasil sesuai ekspektasi atau pun tidak. Hal ini karena ada beberapa aset yang dapat memberikan keuntungan rendah jika dibandingkan dengan instrumen lain yang lebih menjanjikan.

Setidaknya dengan melakukan evaluasi secara rutin, maka bisa menyesuaikan komposisi portofolio agar nantinya bisa lebih efisien. Langkah ini juga merupakan bagian penting untuk bisa memaksimalkan potensi perubahan dan juga menjaga keseimbangan investasi yang mungkin dimiliki.

4. Risiko ketidakseimbangan antara risiko dan imbal hasil

ilustrasi investasi (unsplash.com/Markus Winkler)

Seiring dengan berjalannya waktu, proporsi antara aset berisiko tinggi dan rendah kerap kali mengalami perubahan tanpa disadari oleh para investor. Ketidakseimbangan yang ada bisa membuat portofolio menjadi terlalu agresif atau justru cenderung konservatif, sehingga dapat memengaruhi hasil akhir yang nantinya dapat diperoleh.

Melalui evaluasi secara rutin, maka investor bisa menjaga keseimbangan agar nantinya tetap sesuai dengan profil risiko yang dimiliki. Cara ini juga bisa membantu untuk menjaga stabilitas investasi dalam jangka panjang tanpa nantinya harus mengorbankan potensi keuntungan ke depannya.

Tidak melakukan evaluasi portofolio secara berkala justru bisa menimbulkan berbagai risiko yang merugikan untuk ke depannya. Tidak heran apabila para investor sangat disarankan untuk menjaga portofolio agar selalu sehat dan relevan dengan kondisi terkini. Langkah ini bukan hanya bentuk kehati-hatian, namun juga strategi cerdas untuk memastikan pertumbuhan keuangan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team