Tahun 2025 menjadi salah satu periode paling tidak stabil bagi pasar saham dalam beberapa tahun terakhir. Pada April lalu, indeks Nasdaq dan S&P 500 anjlok sekitar 20 persen dari puncaknya di bulan Februari. Sentimen negatif ini dipicu oleh kekhawatiran investor terhadap kebijakan tarif impor dari pemerintahan Trump.
Meski pasar pulih di bulan-bulan berikutnya berkat spekulasi bahwa Trump akan melunak—dikenal dengan istilah “TACO” (Trump Always Chickens Out)—beberapa saham tetap tertahan di zona merah. Ini terutama terjadi pada perusahaan yang sangat bergantung pada rantai pasok global dan negara-negara yang terdampak kebijakan tarif, seperti China dan Vietnam.
Karena pasar saham bersifat proyektif, investor cenderung memangkas valuasi emiten yang diperkirakan akan terdampak, meskipun laba perusahaan belum benar-benar turun. Namun, efek nyata dari tarif ini diprediksi mulai tercermin dalam laporan keuangan beberapa kuartal ke depan.
Dilansir GOBankingRates, berikut empat saham brand ternama yang sudah terdampak tekanan tarif dan berpotensi terus melemah.