Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi mengelola money dysmorphia(Pexel.com/Diana)
Ilustrasi mengelola money dysmorphia(Pexel.com/Diana)

Intinya sih...

  • Money dysmorphia membuat sulit menikmati hasil kerja keras
  • Pisahkan kebutuhan dan keinginan, buat anggaran, fokus pada pencapaian sendiri
  • Mulailah menabung secara rutin dan pertimbangkan investasi untuk masa depan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Money dysmorphia adalah kondisi di mana seseorang merasa tidak pernah cukup secara finansial, meskipun realitasnya keuangan mereka mungkin dalam kondisi yang cukup baik. Hal ini sering membuat kita sulit menikmati hasil kerja keras dan bahkan mengambil keputusan keuangan yang kurang bijak. Untuk mengatasi hal ini, berikut adalah lima cara bijak yang dapat kamu terapkan agar dapat mengelola keuangan dengan lebih sehat dan tenang.

1. Kenali pola pikirmu tentang uang

Ilustrasi mengelola money dysmorphia(Pexel.com/Photo By: Kaboompics.com)

Langkah pertama adalah memahami hubunganmu dengan uang. Tanyakan pada dirimu, apa yang sebenarnya membuatmu merasa uangmu tidak cukup? Apakah karena standar sosial, ketakutan akan masa depan, atau pengalaman masa lalu? Dengan mengenali akar dari perasaan ini, kamu bisa mulai menyusun strategi untuk menghadapinya.

Selain itu, penting untuk memisahkan antara kebutuhan dan keinginan. Buat daftar pengeluaran yang benar-benar penting agar kamu bisa melihat dengan jelas apakah uangmu cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar. Dengan begini, kamu bisa belajar memprioritaskan hal-hal yang esensial tanpa merasa tertekan.

2. Buat anggaran yang realistis

Ilustrasi mengelola money dysmorphia(pexel.com/Photo By: Kaboompics.com)

Membuat anggaran adalah salah satu cara paling efektif untuk mengontrol keuangan. Mulailah dengan mencatat semua pemasukan dan pengeluaranmu secara rinci. Jangan lupa untuk menyisihkan sebagian uang untuk tabungan dan investasi sebagai bentuk perlindungan jangka panjang.

Anggaran yang baik bukan hanya mencerminkan kemampuan finansialmu, tetapi juga memberi ruang untuk kebutuhan pribadi, seperti hiburan atau belanja kecil. Dengan perencanaan yang matang, kamu tetap bisa menikmati hidup tanpa merasa bersalah atau khawatir berlebihan.

3. Jangan terjebak membandingkan diri dengan orang lain

Ilustrasi mengelola money dysmorphia(Pexel.com/Mikhail Nilov)

Media sosial sering menjadi sumber perasaan tidak cukup karena kita cenderung membandingkan kehidupan kita dengan orang lain. Padahal, apa yang tampak di luar belum tentu mencerminkan kenyataan. Fokuslah pada pencapaianmu sendiri dan jangan biarkan standar orang lain memengaruhi cara kamu mengelola keuangan.

Alihkan perhatianmu pada hal-hal yang bisa kamu kontrol, seperti meningkatkan keterampilan, menambah sumber penghasilan, atau memperbaiki kebiasaan belanja. Dengan begitu, kamu bisa merasa lebih puas dan percaya diri terhadap keputusan finansialmu.

4. Terapkan kebiasaan menabung dan investasi

Ilustrasi mengelola money dysmorphia(Pexel.com/Joslyn Pickens)

Seringkali, perasaan tidak cukup muncul karena kurangnya dana darurat atau investasi. Mulailah dengan menabung secara rutin, meskipun jumlahnya kecil. Menabung tidak hanya memberi rasa aman, tetapi juga membantu kamu membangun kebiasaan finansial yang sehat.

Selain menabung, pertimbangkan untuk belajar tentang investasi. Dengan investasi, uangmu bisa berkembang seiring waktu. Pilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuanmu, seperti reksa dana atau saham, agar keuanganmu semakin stabil di masa depan.

5. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional

Ilustrasi mengelola money dysmorphia(Pexel.com/Tirachard Kumtanom)

Jika perasaan tidak cukup terus menghantui meskipun kamu sudah berusaha mengelola keuangan dengan baik, mungkin ini saatnya mencari bantuan. Konsultasi dengan perencana keuangan atau psikolog bisa membantumu memahami dan mengatasi pola pikir yang tidak sehat tentang uang.

Seorang ahli bisa memberimu perspektif baru tentang bagaimana cara merencanakan keuangan dan membantu mengidentifikasi kebiasaan buruk yang perlu diubah. Jangan anggap mencari bantuan sebagai kelemahan, melainkan sebagai langkah bijak untuk mencapai kestabilan finansial.

Mengelola keuangan dengan bijak bukan hanya tentang angka, tetapi juga tentang bagaimana kita memahami dan memandang uang. Dengan mengenali pola pikir, membuat anggaran, dan mengambil langkah-langkah konkret seperti menabung atau mencari bantuan profesional, kamu bisa membangun hubungan yang lebih sehat dengan uang. Ingat, merasa cukup adalah tentang bagaimana kamu memprioritaskan dan bersyukur atas apa yang sudah dimiliki. Dengan pendekatan yang tepat, kamu tidak hanya bisa mengelola keuangan lebih baik, tetapi juga hidup lebih tenang dan bahagia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAfifah