ilustrasi terlalu kaku membuat anggaran menyebabkan stres (pexels.com/Anna Shvets)
Memang betul kalau disiplin bisa meningkatkan kesuksesan dalam membuat anggaran keuangan pribadi, tapi jika terlalu kaku, ini dapat menyebabkan kelelahan dan kekurangan komitmen. Ini jadi alasan kita perlu mencari keseimbangan antara anggaran dan menikmati hidup. Terlalu kaku atau rigid dalam menetapkan angka-angka, membuat kita jadi pusing saat adanya perubahan harga.
Kita mungkin terlalu fokus pada angka bulanan yang harus disisihkan tanpa mempertimbangkan fleksibilitas untuk kebutuhan mendadak atau perubahan kebutuhan. Saat terlalu kaku dengan anggaran, hal ini bisa membuat kita merasa tertekan atau terbatas dalam pengeluaran kita. Sebagai contoh, jika kita menetapkan angka yang terlalu rendah untuk pengeluaran makanan, kita mungkin merasa terpaksa untuk mengorbankan kualitas makanan yang kita konsumsi.
Sebaliknya, anggaran yang terlalu longgar juga bisa menjadi masalah. Tanpa batasan yang jelas, kita bisa saja menghabiskan uang lebih dari yang seharusnya untuk hal-hal yang sebenarnya gak penting.
Maka dari itu, penting untuk menemukan keseimbangan yang tepat dalam menetapkan anggaran keuangan. Anggaran haruslah cukup fleksibel untuk menyesuaikan perubahan kebutuhan, namun tetap memberikan batasan yang jelas agar kita tidak menghabiskan uang secara sembarangan. Setelah mengetahui anggaran pengeluaran kita, coba bikin perkiraan perubahan pengeluaran sekitar 20 persen (atau perkiraan inflasi). Kalau memang ada perubahan, kita jadi gak tertekan, sedangkan jika ternyata sesuai atau justru lebih kecil, alokasikan kelebihannya ke dalam tabungan.