Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi membeli rumah (freepik.com)
Ilustrasi membeli rumah (freepik.com)

Intinya sih...

  • Bank dan lembaga pembiayaan akan menilai skor kreditmu untuk menentukan apakah kamu layak mendapatkan KPR serta berapa suku bunga yang ditawarkan. Cek skor kredit melalui lembaga resmi seperti Equifax, Experian, atau TransUnion.

  • Lender memperhatikan debt-to-income ratio (DTI), yaitu perbandingan total cicilan bulanan dengan penghasilan bulananmu. Semakin rendah DTI, semakin besar peluang KPR mu disetujui. Untuk menurunkannya, kamu bisa melunasi sebagian utang atau menambah penghasilan sampingan.

  • Hitung kembali kemampuan finansialmu.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Meskipun penghasilan terbatas sering membuat proses pengajuan KPR terasa sulit, bukan berarti impian memiliki rumah mustahil dicapai. Beberapa program pembiayaan dan bantuan pemerintah dapat membantumu mendapatkan rumah pertama, bahkan dengan gaji yang tidak besar.

Sebelum mengajukan KPR, ada baiknya mempersiapkan diri—mulai dari memperbaiki skor kredit hingga menurunkan beban utang. Langkah-langkah ini membutuhkan waktu, namun dapat meningkatkan peluang memperoleh pinjaman dengan bunga dan syarat yang lebih baik.

1. Tingkatkan skor kreditmu

Ilustrasi skor kredit (freepik.com)

Bank dan lembaga pembiayaan akan menilai skor kreditmu untuk menentukan apakah kamu layak mendapatkan KPR serta berapa suku bunga yang ditawarkan. Semakin tinggi skor kreditmu, semakin besar peluang persetujuan, walaupun pendapatan tidak tinggi.

Cek skor kredit melalui lembaga resmi seperti Equifax, Experian, atau TransUnion. Jika menemukan kesalahan pada laporan kredit, segera ajukan koreksi. Kamu juga bisa menaikkan skor kredit dengan:

  • Membayar tagihan tepat waktu

  • Melunasi sebagian utang

  • Mengurangi penggunaan kartu kredit

Skor kredit yang kuat akan sangat membantumu mendapatkan penawaran terbaik dari lender.

2. Turunkan rasio utang terhadap pendapatan (DTI)

Ilustrasi utang (freepik.com)

Selain skor kredit, lender juga memperhatikan debt-to-income ratio (DTI), yaitu perbandingan total cicilan bulanan dengan penghasilan bulananmu:

Ada dua jenis rasio yang perlu dipahami:

  • Front-end ratio: Persentase penghasilan yang digunakan khusus untuk biaya rumah (ideal ≤ 28%).

  • Back-end ratio: Persentase penghasilan untuk semua cicilan bulanan, termasuk rumah, kendaraan, dan kartu kredit (ideal ≤ 36%, meski beberapa lender menerima hingga 50%).

Semakin rendah DTI, semakin besar peluang KPR mu disetujui. Untuk menurunkannya, kamu bisa:

  • Melunasi sebagian utang

  • Menambah penghasilan sampingan

  • Mengurangi penggunaan kredit sebelum mengajukan KPR

3. Hitung kembali kemampuan finansialmu

Ilustrasi menghitung pengeluaran (freepik.com)

Setelah skor kredit dan DTI membaik, langkah selanjutnya adalah menghitung batas harga rumah yang mampu kamu beli. Gunakan kalkulator KPR untuk memperkirakan cicilan bulanan.

Selain cicilan pokok dan bunga, jangan lupa menganggarkan biaya lain seperti:

  • Pajak properti

  • Asuransi rumah

  • Mortgage insurance

  • Iuran lingkungan/HOA jika ada

Biaya seperti listrik, air, pemeliharaan, dan perbaikan memang tidak termasuk cicilan, tetapi tetap harus masuk rencana anggaran.

Tinjau kembali pengeluaran bulananmu untuk menentukan anggaran rumah yang realistis dengan penghasilan saat ini. Jika belum memiliki anggaran detail, mulai dengan memeriksa riwayat transaksi bank-mu selama beberapa bulan terakhir.

Ingat, perjalanan menuju rumah pertama memang tidak selalu mudah, tetapi langkah kecil yang konsisten akan membawamu semakin dekat pada pintu rumah impian.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team