Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, sering kali menyandang reputasi buruk, khususnya dalam hal keuangan. Mereka dinilai kurang mampu mengelola uang dengan baik, lebih mengedepankan gengsi dan keinginan pribadi daripada kebutuhan, serta cenderung kurang suka menabung.
Studi dari Everfi, platform literasi keuangan di Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa 4 dari 10 Gen Z tidak rutin membuat anggaran, 1 dari 4 gemar belanja sebagai self-reward, dan hanya 6 dari 10 yang bisa mengurangi pengeluaran ketika pemasukan terbatas. Banyak dari gen Z yang juga tidak menyadari dampak inflasi terhadap kondisi keuangan mereka.
Perilaku ini mengkhawatirkan mengingat tantangan ekonomi di masa depan, seperti inflasi tinggi, persaingan kerja yang ketat, dan kenaikan harga di berbagai sektor siap menerpa. Karena itu, penting bagi gen Z untuk menerapkan tips meningkatkan literasi keuangan berikut ini agar kesehatan finansial tetap terjaga.