Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi berlian (unsplash.com/Bas van den Eijkhof)
ilustrasi berlian (unsplash.com/Bas van den Eijkhof)

Intinya sih...

  • Proses pembentukan membedakan intan dan berlian, dengan intan terbentuk di dalam perut bumi pada suhu tinggi dan tekanan ekstrem, sementara berlian merupakan hasil olahan dari intan.

  • Struktur dan sifat fisiknya sama tapi beda kilau, karena meskipun keduanya tersusun dari karbon murni dengan struktur kristal kubik, permukaan berlian lebih halus dan berkilau daripada intan.

  • Penggunaan intan lebih luas daripada berlian, karena selain digunakan dalam perhiasan, intan juga sering dipakai sebagai bahan untuk mata bor, alat potong kaca, hingga gerinda.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Buat kamu yang gemar perhiasan, mungkin sering mendengar istilah intan dan berlian. Keduanya sama-sama berkilau dan sering dianggap identik, padahal sebenarnya berbeda. Intan adalah batuan alami hasil proses geologi, sementara berlian merupakan intan yang sudah melalui pemotongan dan pemolesan.

Perbedaan intan dan berlian penting diketahui, apalagi kalau kamu tertarik menjadikannya koleksi atau investasi. Dari sisi pembentukan hingga nilai ekonomi, keduanya punya karakteristik berbeda yang saling melengkapi. Yuk, simak penjelasan lengkapnya lewat enam aspek berikut ini.

1. Proses pembentukan membedakan intan dan berlian

ilustrasi berlian (freepik.com/freepik)

Intan terbentuk di dalam perut bumi pada kedalaman sekitar 140–190 kilometer (km). Proses ini berlangsung pada suhu sangat tinggi, mencapai lebih dari 1.200 derajat celcius, dan tekanan ekstrem yang membuat atom karbon bertransformasi menjadi kristal padat. Waktu yang dibutuhkan tidak sebentar, bisa berlangsung hingga jutaan tahun lamanya. Faktor geologi inilah yang menjadikan intan sebagai salah satu mineral paling keras di bumi.

Setelah terbentuk, intan terbawa mendekati permukaan bumi melalui letusan gunung berapi. Intan mentah yang ditemukan memiliki bentuk kasar dan belum menampilkan kilau memikat. Barulah melalui teknologi pemotongan dan pemolesan, batu ini bisa berubah menjadi berlian yang indah. Proses transformasi ini yang membuat keduanya memiliki perbedaan mendasar.

Berlian bisa dikatakan sebagai “hasil jadi” dari intan yang sudah diproses sedemikian rupa. Dengan teknik pemolesan presisi, berlian mampu memantulkan cahaya secara sempurna. Kilau kompleksnya tidak bisa ditemukan pada intan mentah. Itulah sebabnya, dalam industri perhiasan, intan baru benar-benar dihargai tinggi setelah diolah menjadi berlian.

2. Struktur dan sifat fisiknya sama tapi beda kilau

ilustrasi berlian (freepik.com/freepik)

Intan dan berlian pada dasarnya tersusun dari unsur yang sama, yaitu karbon murni dengan struktur kristal kubik. Sifat utamanya adalah tingkat kekerasan yang mencapai 10 skala Mohs, menjadikannya salah satu mineral terkuat di alam. Karena itulah, baik intan maupun berlian sama-sama tahan terhadap goresan.

Namun, perbedaan intan dan berlian tampak jelas dari permukaannya. Intan mentah memang keras, tetapi permukaannya masih kasar dan tidak berkilau sempurna. Sementara itu, berlian yang sudah diasah memiliki permukaan halus yang mampu memantulkan spektrum cahaya berwarna-warni. Kilau inilah yang membuat berlian dianggap lebih menarik.

Selain itu, berlian juga lebih tahan lama untuk digunakan dalam perhiasan sehari-hari. Ketahanan fisik dan keindahan visualnya membuat berlian sering dianggap sebagai simbol kemewahan. Sementara intan lebih banyak dihargai dari sisi potensinya untuk diolah, bukan dari penampilan mentahnya.

3. Penggunaan intan lebih luas daripada berlian

ilustrasi berlian (unsplash.com/Daniel Dan)

Intan mentah memiliki beragam fungsi, terutama di bidang industri. Berkat kekerasannya, intan sering dipakai sebagai bahan untuk mata bor, alat potong kaca, hingga gerinda. Industri konstruksi dan pertambangan banyak mengandalkan intan untuk peralatan yang membutuhkan kekuatan ekstra. Jadi, manfaat intan tidak terbatas pada dunia perhiasan saja.

Di sisi lain, berlian lebih identik dengan dunia mode dan perhiasan. Cincin, kalung, gelang, atau anting berlian dianggap sebagai simbol cinta dan status sosial. Tak heran, banyak pasangan memilih cincin berlian untuk pertunangan atau pernikahan karena kilauannya yang menawan. Nilai estetikanya membuat berlian jauh lebih populer di kalangan konsumen umum.

Menariknya, penggunaan intan dan berlian sebenarnya saling melengkapi. Intan menyediakan bahan baku dengan kekerasan tinggi, sementara berlian menghadirkan keindahan yang bisa dinikmati secara visual. Dari sini terlihat jelas perbedaan peran keduanya dalam kehidupan sehari-hari maupun industri.

4. Nilai ekonomi berlian lebih tinggi dari intan

ilustrasi berlian (freepik.com/rawpixel.com)

Perbedaan intan dan berlian juga terlihat dari harganya di pasaran. Berlian memiliki nilai ekonomi yang jauh lebih tinggi karena proses pemolesan dan pemotongan membutuhkan keterampilan khusus. Faktor 4C, yaitu carat (karat), cut (potongan), color (warna), dan clarity (kejernihan), sangat mempengaruhi harga berlian. Semakin sempurna keempat aspek ini, semakin tinggi pula nilainya.

Sementara itu, intan mentah biasanya dihargai lebih rendah. Meskipun begitu, ukuran dan kualitas intan tetap berpengaruh pada nilainya. Intan besar dengan kejernihan tinggi bisa dijual dengan harga yang cukup mahal, apalagi jika berpotensi menghasilkan berlian berkualitas. Jadi, intan memiliki nilai “terpendam” yang baru maksimal setelah diolah.

Perbedaan harga ini wajar mengingat proses pengolahan berlian tidak mudah dan memerlukan teknologi canggih. Itulah sebabnya, berlian lebih sering muncul di pasaran perhiasan dengan harga fantastis, sedangkan intan mentah lebih umum ditemukan di pasar bahan tambang.

5. Peran dalam investasi lebih dominan pada berlian

ilustrasi berlian (pexels.com/Leah Newhouse)

Berlian sering dijadikan instrumen investasi jangka panjang. Alasannya, harga berlian relatif stabil dan cenderung meningkat dari waktu ke waktu, terutama untuk berlian dengan kualitas tinggi. Koleksi berlian bahkan bisa diwariskan ke generasi berikutnya, menjadikannya aset berharga yang tidak lekang oleh waktu.

Sebaliknya, intan mentah jarang dijadikan pilihan investasi langsung. Hanya orang atau perusahaan dengan akses ke industri pemolesan yang bisa mendapatkan keuntungan besar dari intan. Tanpa proses pengolahan, nilai intan mentah cenderung stagnan atau bahkan lebih rendah dibandingkan berlian.

Oleh karena itu, bagi masyarakat umum, berinvestasi dalam bentuk berlian jauh lebih aman dan praktis. Selain mudah diperjualbelikan, berlian juga memiliki daya tarik emosional karena melekat pada simbol cinta dan status sosial. Hal ini semakin menegaskan perbedaan intan dan berlian dari perspektif investasi.

6. Faktor kelangkaan membuat berlian lebih istimewa

ilustrasi berlian (unsplash.com/Edgar Soto)

Secara kuantitas, intan mentah lebih mudah ditemukan di alam dibandingkan berlian. Namun, hanya sebagian kecil intan yang memenuhi syarat kualitas untuk diolah menjadi berlian. Proses seleksi ini sangat ketat dan menentukan kelangkaan berlian di pasaran.

Berlian juga memerlukan sertifikat keaslian dari lembaga gemologi internasional untuk membuktikan kualitasnya. Sertifikat ini menilai aspek penting seperti warna, potongan, dan kejernihan. Tanpa sertifikat, nilai berlian bisa diragukan, sehingga proses jual-beli pun menjadi lebih rumit.

Sementara itu, intan mentah tidak memerlukan sertifikasi serinci itu. Intan lebih diperdagangkan sebagai bahan baku tambang, bukan sebagai produk akhir. Kelangkaan berlian inilah yang membuatnya lebih eksklusif dan mahal dibandingkan dengan intan.

Meski tampak serupa, perbedaan intan dan berlian sangat jelas dari sisi pembentukan, struktur, penggunaan, nilai ekonomi, investasi, hingga kelangkaan. Intan adalah bahan mentah yang berharga, sementara berlian adalah hasil olahan yang bernilai tinggi.

Buat kamu yang ingin membeli perhiasan atau berinvestasi, memahami perbedaan ini bisa membantu dalam mengambil keputusan. Dengan begitu, kamu tidak hanya menikmati keindahannya, tetapi juga tahu nilai sebenarnya di balik kilaunya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team