Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi emas (pexels.com/Michael Steinberg)

Di tengah harga emas yang terus melonjak, bahkan mencapai titik tertinggi sepanjang sejarah dengan nilai menyentuh Rp2 juta per gram di Indonesia. Muncul satu pertanyaan sederhana, kenapa masih banyak orang yang tetap membeli emas? Saat sebagian orang memilih menahan diri untuk tidak berinvestasi karena harga sedang tinggi, justru sebagian lainnya malah berbondong-bondong membelinya.

Bukan rahasia lagi kalau banyak orang merasa lebih tenang menyimpan kekayaan dalam bentuk emas dibandingkan bentuk lain. Terlebih untuk masyarakat yang sudah terbiasa dengan konsep simpanan fisik, emas menjadi pilihan logis yang terasa lebih nyata dibandingkan aset digital atau investasi yang lebih kompleks. Nah, supaya gak cuma ikut arus atau sekadar penasaran, yuk bahas lebih dalam kenapa sih tetap banyak yang beli emas meski mahal?

1.Emas dianggap aset teraman saat kondisi ekonomi gak stabil

ilustrasi emas (pexels.com/Michael Steinberg)

Ketika dunia lagi gonjang-ganjing akibat krisis ekonomi, perang, atau inflasi, banyak orang justru merasa lebih nyaman memindahkan kekayaannya ke bentuk emas. Kenapa? Karena nilai emas dirasa cenderung stabil dan bisa jadi pelindung nilai ketika uang tunai kehilangan daya belinya. Contohnya, saat inflasi tinggi, harga barang naik, tapi emas tetap punya kecenderungan naik juga, jadi bisa menjaga kekayaan kamu dari menyusut.

Emas punya reputasi panjang sebagai aset pelindung kekayaan. Bahkan sejak zaman dulu, logam mulia ini jadi andalan buat mereka yang pengen jaga stabilitas finansialnya. Jadi, gak heran kalau meskipun harganya tinggi, orang tetap mau beli karena melihatnya sebagai tameng dari ketidakpastian ekonomi yang gak bisa diprediksi.

2.Nilainya cenderung naik dalam jangka panjang

Editorial Team

EditorAgsa Tian

Tonton lebih seru di