Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Alasan untuk Tidak Sembarangan Terjun ke Investasi Saham

ilustrasi investasi (unsplash.com/TabTrader.com)

Investasi saham mungkin menyimpan potensi yang menjanjikan karena keuntungan yang besar, tapi dibalik peluang tersebut tetap tersembunyi risiko yang tidak bisa dianggap sepele, khususnya bagi para pemula. Keputusan untuk tujuan ke dunia saham tanpa persiapan yang matang justru bisa membawa kerugian yang besar, bahkan berujung pada kekecewaan hingga trauma secara finansial.

Banyak orang tergoda untuk masuk ke pasar saham hanya karena melihat keberhasilan dari orang lain, namun tidak menyadari bahwa setiap langkah dalam investasi tersebut ternyata memerlukan adanya pengetahuan, analisis, dan kesabaran. Oleh sebab itu, pahamilah beberapa alasan berikut ini untuk tidak sembarangan terjun ke investasi saham agar nantinya bisa mengambil keputusan yang lebih bijak untuk jangka panjang.

1. Risiko kerugian yang tinggi bagi investor pemula

ilustrasi investasi (unsplash.com/TabTrader.com)

Investasi saham bukanlah permainan yang terkait keberuntungan, melainkan kegiatan yang penuh dengan fluktuasi harga yang diakibatkan karena berbagai faktor eksternal, seperti kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi, hingga kinerja perusahaan. Para pemula yang mungkin belum terbiasa dalam membaca tren pasar atau laporan keuangan akan sangat rentan terjebak dalam membeli saham yang sedang naik, namun justru jatuh secara tajam setelahnya.

Tanpa adanya pemahaman yang kuat terkait analisis fundamental atau teknikal, maka keputusan yang diambil justru bisa membawa efek yang merugikan karena bersifat emosional dan impulsif. Hal ini tentu akan berbahaya, sebab bisa saja menimbulkan kerugian secara finansial dalam jumlah besar untuk waktu yang singkat.

2. Kurangnya pengetahuan dapat menyesatkan investasi

ilustrasi investasi (unsplash.com/Behnam Norouzi)

Masuk ke dunia saham tanpa adanya pembekalan yang cukup terkait pengetahuan dasar saham seperti halnya menyetir di jalan tanpa mengetahui rambu lalu lintas. Ada banyak investor pemula yang mungkin terjebak pada saham karena tergiur keuntungan cepat, namun tidak memahami bahwa saham tersebut bisa dengan mudah dimanipulasi.

Kurangnya pemahaman dapat membuat investor sulit membedakan antara informasi yang valid dan juga hoax. Akibat dari hal ini akan membuat investasi pun jadi terasa spekulatif dan jauh dari prinsip kehati-hatian yang memang semestinya dipegang oleh para investor.

3. Tergoda tren atau ikut-ikutan merugikan

ilustrasi investasi (unsplash.com/Denise Chan)

Banyak orang yang mulai berinvestasi saham hanya karena mengikuti tren atau ajakan teman, namun tidak melakukan riset mendalam terlebih dahulu. Sikap ikut-ikutan tersebut mungkin rentan membuat para investor membeli saham ketika sedang naik daun, padahal nilainya sudah terlalu tinggi atau pun tidak sesuai dengan nilai riil dari perusahaan.

Jika harga saham kemudian turun secara tajam, maka para investor yang tidak siap secara emosional bisa saja mengalami kerugian akibat menjualnya sembarangan, serta merasa panik. Padahal dengan strategi dan pemahaman yang tepat, maka setiap keputusan investasi yang diambil dapat didasari oleh analisis, bukan hanya sekedar euforia.

4. Minimnya perencanaan keuangan yang struktur

ilustrasi investasi (unsplash.com/Tech Daily)

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi saham, maka sebaiknya kamu dapat memiliki perencanaan keuangan yang matang, termasuk tujuan keuangan, dana darurat, atau batas toleransi risiko. Tanpa adanya perencanaan yang jelas, maka dana yang semestinya dialokasikan untuk kebutuhan mendesak justru digunakan untuk membeli saham, sehingga berpotensi menimbulkan masalah apabila terjadi penurunan nilai.

Kurangnya struktur dalam pengelolaan portofolio biasa aja menyebab investor tidak memiliki strategi keluar yang tepat. Hal ini akan sangat rentan membuat keputusan jual beli menjadi tidak konsisten dan pada akhirnya investasi pun mengalami kerugian akibat strategi yang tidak rasional.

Investasi saham mungkin bisa menjadi hal yang menarik, namun harus dilakukan dengan strategi dan tidak boleh sembarangan. Dengan memahami beberapa alasan di atas, maka diharapkan bisa mempersiapkan diri sebelum terjun ke dunia saham. Jangan sampai membuat keputusan spekulatif pada saat berinvestasi!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us