Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Warren Buffett (instagram.com/officialwarrenbuffett)
Warren Buffett (instagram.com/officialwarrenbuffett)

Intinya sih...

  • Berkshire Hathaway adalah konglomerat raksasa dengan lebih dari 189 perusahaan di berbagai sektor dan portofolio saham besar.

  • Greg Abel akan menggantikan Warren Buffett sebagai CEO dengan dukungan finansial yang besar dari Berkshire.

  • Dengan strategi investasi Buffett, transisi kepemimpinan yang mulus, dan cadangan kas besar, saham Berkshire tetap solid bagi investor jangka panjang.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Berkshire Hathaway (NYSE: BRK.A) (NYSE: BRK.B) kembali menjadi sorotan setelah pengumuman bahwa CEO legendaris Warren Buffett resmi menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada Greg Abel. Meski pergantian ini menandai momen bersejarah, para analis sepakat bahwa perubahan tersebut tidak akan mengganggu strategi dan arah konglomerat besar ini.

Jika kamu ingin memahami prospek Berkshire ke depan, sebaiknya jangan terpaku pada pergantian CEO. Ada satu faktor jauh lebih penting yang harus diperhatikan.

Yuk, simak ulasannya!

1. Berkshire Hathaway: Konglomerat raksasa yang unik

Investor sekaligus CEO Berkshire Hathaway, Warren Buffett. (commons.wikimedia.org/USA International Trade Administration)

Berkshire Hathaway adalah perusahaan konglomerasi—sebuah perusahaan yang memiliki banyak bisnis di bawah satu payung. Namun berbeda dengan konglomerat pada umumnya, Berkshire menguasai lebih dari 189 perusahaan hingga akhir 2024, jauh lebih banyak dibanding konglomerat besar lain.

Portofolio bisnisnya mencakup berbagai sektor, seperti:

  • Perkeretaapian, utilitas, dan energi

  • Ritel dan perjalanan

  • Kimia dan manufaktur

  • Serta banyak bisnis lain skala menengah dan besar

Di luar bisnis yang dimilikinya secara langsung, Berkshire juga mengelola portofolio saham raksasa yang mencakup perusahaan-perusahaan ternama seperti Chevron, Coca-Cola, dan American Express.

Warren Buffett kerap mengatakan bahwa ia memandang kepemilikan saham publik dan perusahaan privat dengan cara yang sama: beli saat murah, pegang selama mungkin, dan biarkan keuntungan tumbuh perlahan. Dengan pendekatan ini, Berkshire lebih mirip reksadana aktif daripada perusahaan konvensional—investor secara tidak langsung ikut berinvestasi bersama Buffett.

2. Greg Abel: Pewaris dengan modal kepercayaan dan dukungan

Mulai awal tahun depan, tongkat estafet kepemimpinan akan beralih ke Greg Abel. Namun ini bukan perubahan mendadak—Abel telah bekerja bersama Buffett selama puluhan tahun. Yang lebih penting, Buffett tetap bertahan sebagai ketua dewan, memastikan Abel tidak berjalan sendiri.

Yang membuat transisi ini semakin aman adalah fakta bahwa Abel mewarisi modal raksasa. Pada kuartal ketiga 2025, Berkshire memiliki lebih dari 380 miliar dolar dalam bentuk kas dan aset likuid—hanya sedikit di bawah kapitalisasi pasar median perusahaan S&P 500. Jumlah kas ini menjadi “bantalan keamanan” yang luar biasa besar.

Keuntungan jumlah kas masif ini:

  • Berkshire dapat bertahan dari resesi atau bear market tanpa kesulitan likuiditas

  • Abel berpeluang membeli saham dan perusahaan bagus dengan harga diskon saat pasar jatuh

Dengan kata lain, Buffett tidak hanya memberikan jabatan—ia memberikan amunisi finansial yang sangat besar.

3. Apakah sekarang waktu tepat untuk membeli saham Berkshire Hathaway?

Ilustrasi investasi (freepik.com)

Bagi investor, Buffett dan Abel sejatinya adalah manajer investasi profesional yang bekerja atas nama pemegang saham. Selama puluhan tahun, Buffett telah membuktikan kemampuannya menghasilkan keuntungan jauh di atas pasar.

Sekarang, dengan cadangan kas jumbo serta bimbingan langsung dari Buffett, Abel punya peluang besar melanjutkan sejarah tersebut. Dengan warisan strategi investasi Buffett, yakni transisi kepemimpinan yang mulus dan cadangan kas raksasa yang siap menjadi senjata saat pasar bergejolak, Berkshire Hathaway tetap menjadi pilihan solid bagi investor jangka panjang.

Jika kamu mencari saham defensif yang tetap punya peluang pertumbuhan, Berkshire layak dipertimbangkan—bahkan di tengah ketidakpastian ekonomi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team