TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dapat Kelonggaran, Ini Cerita Pengusaha EO Peroleh Relaksasi Kredit BRI

Syukur, Aldino tetap bisa memberi THR bagi karyawannya

Unsplash/@marvelous

Jakarta, IDN Times – Sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) menjadi salah satu yang terkena dampak akibat pandemik Covid-19. Pemerintah pun melakukan berbagai upaya untuk membantu pelaku UMKM agar dapat bertahan. Salah satunya menetapkan kebijakan kepada pelaku usaha perbankan untuk memberikan pendampingan dan relaksasi kredit bagi pelaku UMKM.

Sebagai bank yang telah lama menyalurkan pembiayaan bagi UMKM, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus berkomitmen dan mengambil peran dengan mendampingi pelaku UMKM di tengah pandemik Covid-19. Pendampingan dan pemberdayaan dilakukan dengan memberikan relaksasi kredit bagi para debitur UMKM BRI yang mengalami kesulitan.

Seperti yang dialami Aldino Noormares (25), seorang pengusaha muda yang mendapat keringanan dari Bank BRI berupa penangguhan pokok dan perpanjangan cicilan atas pinjaman untuk membiayai usahanya. Sejak 2017, Aldino mengembangkan usaha event organizer dan wedding decoration di kampung halamannya, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Berawal dari hobi dan keingintahuannya tentang EO sejak SMA, usaha yang dirintisnya tersebut mengalami perkembangan pesat sehingga ia mampu mempekerjakan karyawan sebanyak 20 orang.

“Sejak SMA saya sudah ikut event organizer (EO), lalu saya melihat di wilayah Tasikmalaya, usaha ini memiliki peluang yang besar terutama untuk acara pernikahan sehingga saya memutuskan untuk punya usaha sendiri. Tidak hanya event pernikahan, tetapi juga event-event lainnya,” ungkap Aldino.

1. Awalnya Aldino memperoleh pinjaman KUR BRI pada September

Shutterstock/Hendrick Wu

Saat awal merintis usahanya, Aldino membiayai usahanya dari uang tabungan sendiri melalui kerja sambilan ketika kuliah dan dari investor yang membantunya. Namun, seiring dengan perkembangan usahanya yang kian meningkat, Aldino memutuskan untuk menambah modal usaha hingga akhirnya ia memperoleh pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI pada September 2019.

Dalam sebulan, pendapatan kotor yang diperoleh Aldino tercatat Rp200–250 juta. Setelah dikurangi dengan biaya–biaya produksi serta menggaji karyawannya, pendapatan rata-rata dari usahanya tersebut mencapai Rp 40–50 juta per bulan.

Di pertengahan Maret 2020, Aldino mendapat informasi bahwa pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menerapkan physical distancing dan menghentikan kegiatan–kegiatan yang mengumpulkan massa sehingga berimbas pada usahanya. Semua kegiatan usahanya pun berhenti dan menunggu hingga waktu yang tak tentu.

“Pandemik Covid-19 sangat berdampak pada usaha saya. Bahkan biasanya di Ramadan saya dapat tambahan permintaan dari acara buka bersama dan acara–acara lainnya, sekarang semuanya berhenti. Sebagian besar karyawan saya rumahkan dan hanya beberapa yang masih saya pekerjakan,” tutur Aldino.

2. Aldino mengajukan relaksasi kredit ke BRI dan disetujui

Shutterstock/Andi Suroso

Meskipun usahanya berhenti sementara, Aldino mengakui masih membayar cicilan kreditnya hingga April 2020. Namun demikian, mengingat pandemik Covid-19 belum berakhir dan banyak event dibatalkan, Aldino akhirnya mengajukan relaksasi kredit ke BRI. Per Mei 2020, Aldino pun mendapat penangguhan pokok pinjaman dan perpanjangan selama tiga bulan dari BRI.

“Setelah mengetahui dari media bahwa pemerintah akan memberikan keringanan kepada pelaku UMKM, saya mencoba mengajukan ke BRI, dan disetujui. Terima kasih BRI yang sudah membantu kami pelaku usaha di tengah situasi seperti ini. Saya optimis setelah pandemik ini berlalu, usaha saya kembali berjalan dan saya tetap rajin membayar cicilan,” imbuhnya.

Topik:

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya