TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Strategi Bank Jago Berkontribusi Terhadap Keuangan Syariah

Produk bank syariah dinilai belum jadi pilihan masyarakat

Head of Sharia Business Bank Jago Roy Iskandar pada diskusi media di Menteng Jakarta, (1/11). (Fortune Indonesia/Suheriadi)

Jakarta, IDN Times - PT Bank Jago Tbk (Bank Jago) melalui lini bisnis Jago Syariah terus fokus berkontribusi terhadap keuangan syariah dalam negeri. 

Head of Sharia Business Bank Jago Roy Iskandar mengatakan, pengembangan fitur dan inovasi melalui kerja sama menjadi strategi utama bisnis Jago Syariah. Hal tersebut diharapkan juga mendorong porsi bisnis bank syariah nasional yang masih cukup rendah. 

"Kontribusi perbankan syariah masih sekitar 7 persen dari seluruh bank konvensional. Kita berharap adanya Jago Syariah berkontribusi dalam perbankan syariah nasional," ujar Roy dalam diskusi media di GIOI Menteng Jakarta, Selasa (1/11). 

Baca Juga: Kharim Siregar: Inovasi dan Kolaborasi adalah DNA Bank Jago

1. Produk bank syariah belum menjadi pilihan masyarakat

Head of Sharia Business Bank Jago Roy Iskandar pada diskusi media di Menteng Jakarta, (1/11). (Fortune Indonesia/Suheriadi)

Roy menambahkan, potensi keuangan syariah masih cukup tinggi dengan lebih dari 230 juta umat muslim di Indonesia. Namun, Roy menilai produk dan layanan perbankan syariah masih belum menjadi pilihan masyarakat. 

Hal tersebut tercermin dari porsi aset hingga Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan syariah di 2021 masih cukup rendah dibandingkan dengan bank konvensional. 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat porsi aset perbankan syariah hanya sekitar 6,52 persen atau di Rp646 triliun di November 2021 lalu. Nilai tersebut jauh lebih rendah dibandinhkan aset bank umum konvensional yang mencapai Rp9.913 triliun. 

2. Layanan dan fitur Jago Syariah punya banyak variasi dan kolaborasi

Diskusi media bersama Bank Jago di Menteng Jakarta, (1/11). (Fortune Indonesia/Suheriadi)

Roy menyatakan, layanan dan fitur Jago Syariah sama dengan Jago konvensional namun tetap menggunakan prinsip syariah. 

Fitur-fitur di dalamnya meliputi tabungan akad wadiah, hingga kolaborasi layanan lainnya yang terintegrasi dengan berbagai aplikasi, seperti Gojek, GoPay, hingga Bibit. 

Sementara itu, Yuli Rachmawaty yang merupakan karyawan swasta, menuturkan bahwa salah satu fitur keunggulan yang dimiliki Jago Syariah adalah kantong berbagi atau Shared Pocket. Di fitu ini, memungkinkan siapa pun yang memiliki akses untuk bisa mengetahui isi rekening, sehingga bisa ikut berpartisipasi atau sekadar melihat.

Yuli memanfaatkan fitur Shared Pocket bersama rekannya untuk mengikuti arisan secara digital. "Fitur-fitur di Jago Syariah berguna semua. Shared Pocket bisa dipakai untuk arisan dan menabung biaya pernikahan bareng bersama pasangan sehingga lebih transparan," tutur Yuli.

Senada, Adam Harefah, juga mengutarakan keuntungan menggunakan Jago Syariah. "Kalau sekarang fitur yang paling aku suka gampang transfer ke Gopay dan sebaliknya. Lalu, ada fitur autodebet untuk investasi rutin ke Bibit dari Jago Syariah," ujarnya.

Dengan menggunakan Jago Syariah, Adam mengaku jadi lebih mudah mengelola finansial karena tidak semua dihabiskan untuk hiburan, tapi juga berinvestasi. "Dari saya yang paling berubah lebih disiplin tabung di Bibit dengan autodebet, setiap ada pengeluaran ada kategori mau ke topup (Bibit) atau hiburan. Jadi, saya bisa kontrol keuangan," ujarnya.

Baca Juga: 11 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional, Pahami yuk!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya