Apa Itu KDRT Finansial? Kenali Ciri dan Cara Mengatasinya
KDRT bukan cuma secara fisik, psikologis dan seksual saja
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kekerasan rumah tangga (KDRT) biasa terjadi secara fisik, psikologis dan seksual. Namun tahu kah kamu kalau KDRT juga terjadi terhadap keuangan keluarga? Kekerasan finansial atau kekerasan keuangan (financial abuse) dapat berhubungan dengan pelaku mencegah pasangan untuk memperoleh penghasilan, menggunakan dan menyimpan sumber keuangan.
Perencana keuangan Finansialku.com, Rista Zwestika CFP mengatakan kekerasan keuangan juga berhubungan dengan perbuatan yang membatasi pasangan untuk bekerja di dalam atau di luar rumah untuk menghasilkan uang dan atau barang. Bisa juga dalam bentuk membiarkan anggota keluarga menjadi korban bekerja untuk dieksploitasi, atau bahkan menelantarkan anggota keluarga.
“Kekerasan keuangan adalah sebuah bentuk kekerasan ketika seseorang mengambil alih dan mengontrol keuangan orang lain atau pasangan, atau dengan kata lain salah satu pihak memanfaat kan uang untuk memanipulasi atau membuat pasangannya tunduk kepada dia," kata Rista kepada IDN Times.
Setelah berhasil mengontrol kondisi finansial seseorang atau pasangan, biasanya orang tersebut cenderung menyembunyikan bahkan menahan orang lain atau pasangannya untuk mendapatkan uangnya atau hak-haknya,” lanjutnya.
Yuk ketahui ciri-ciri kekerasan keuangan dan cara mengatasinya.
1. Ciri-ciri kekerasan keuangan
Setidaknya ada enam ciri- ciri kekerasan keuangan yang terjadi di rumah tangga:
- Istri yang menjatah kebutuhan suaminya dan melarang suaminya membeli sesuatu, membantu orang tua ataupun berbagi, tapi si istri malah bebas beli ini dan itu.
- Suami yang meminta istri berhenti bekerja dengan alasan fokus sama dengan keluarga dan anak, tapi istri dibatasi keuangannya, tidak diberikan akses ke dalam keuangan keluarga.
- Mengambil keputusan yang berkaitan dengan keluarga tanpa diskusi terlebih dahulu dengan pasangan
- Menjual aset seenaknya
- Meminta semua aset atas namanya sendiri.
- Punya tabungan masing-masing dan salah satu memaksa untuk tau tabungannya berapa.
Baca Juga: Jokowi Ungkap Tingkat Melek Keuangan RI Kalah dari Negara Tetangga