TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tips Membiayai Pernikahan dari Investasi, Kamu Harus Coba!

Tabungan kamu jadi bisa buat beli yang lain deh

Ilustrasi Pernikahan (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Menikah merupakan momen sakral yang diharapkan bisa dilakukan sekali seumur hidup. Wajar bila banyak yang ingin melangsungkan pernikahan dengan baik dan berkesan.

Standar pernikahan yang baik dan berkesan pun bermacam-macam. Ada yang dilangsungkan secara sederhana, ada juga yang dilangsungkan secara mewah. Semua tergantung kesepakatan dari keluarga masing-masing mempelai.

Perencana Keuangan Finansialku, Shierly, menyarankan sebaiknya dana pernikahan disesuaikan dengan kemampuan keuangan dari masing-masing pasangan dan pihak keluarga.

"Karena kebutuhan setelah pernikahan cenderung banyak dan tidak terduga, jadi sebaiknya hindari awal kehidupan pernikahan kamu dengan mencicil utang dan membayar bunga utang dari dana pernikahan kamu,” kata Shierly kepada IDN Times, Rabu (17/2/2021).

Namanya pernikahan, pasti butuh biaya. Nah, bagaimana kalau pernikahan kamu dibiayai oleh hasil investasimu sendiri? Pasti jadi lebih hemat dong. Tabungan yang kamu miliki jadi bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain, misalnya rumah, mobil atau untuk persiapan masa depan anak-anakmu nanti.

Berikut IDN Times rangkum tips dari Finansialku untuk memilih investasi yang bisa dijadikan biaya pernikahan kamu.

Baca Juga: Cuma Punya Rp25 Juta, Mau Menikah? Ini Tipsnya

Baca Juga: Setahun Menikah Bisa Punya Mobil, 8 Tips Jitu untuk Menabung

1. Investasi untuk kamu yang ingin menikah kurang dari satu tahun

Pernikahan di tengah pandemik virus corona di Indonesia (IDN Times/Candra Irawan)

Jika kamu berencana menikah dalam jangka pendek atau kurang dari satu tahun, maka sebaiknya berinvestasi di produk investasi yang rendah risiko dan likuid atau bisa dicairkan sewaktu-waktu. Misalnya deposito atau reksa dana pasar uang. Karena biasanya dalam persiapan dana pernikahan, ada beberapa biaya yang dibayar DP atau berapa kali cicilan.

"Jika aset investasi tersebut likuid, dananya akan mudah untuk ditarik untuk bayar biaya pernikahan," ucap Shierly.

Kenapa perlu tempatkan investasi di aset rendah risiko? agar dananya tidak mengalami rugi besar seandainya kondisi perekonomian sedang berfluktuatif.

2. Investasi untuk kamu yang ingin menikah dalam jangka waktu 1-3 tahun

Ilustrasi Menikah (IDN Times/Arief Rahmat)

Jika rencana menikahmu dilakukan dalam jangka 1-3 tahun, maka bisa berinvestasi di produk investasi dengan risiko moderat. Contohnya reksadana pendapatan tetap atau P2P lending.

"Jika rencana menikahnya dalam jangka menengah menuju panjang atau lebih dari 3 tahun, maka bisa berinvestasi di produk investasi dengan risiko agresif, misalnya reksadana campuran, reksa dana saham, atau saham," ujar Shierly.

Baca Juga: 5 Tips Menghemat Biaya Pernikahan di Masa Pandemi, Sudah Tahu?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya