TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Dampak Negatif Cashless Society, Hindari! 

Masyarakat mulai beralih ke cashless society

Ilustrasi Cashless (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat, metode pembayaran pun semakin bervariasi. Tak lagi hanya memanfaatkan kehadiran uang fisik, kini masyarakat juga mulai beralih menjadi cashless society.

Dikutip dari HSBC, cashless society bisa dimaknai sebagai fenomena di mana setiap individu atau mayoritas individu di dalamnya tidak lagi menggunakan uang tunai dalam bertransaksi. Cashless society secara sederhana juga dapat diartikan sebagai fenomena masyarakat menggunakan uang elektronik dalam bertransaksi.

Cashless society memang memiliki banyak manfaat dan kelebihan. Meski begitu, ada pula beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari cashless society.

Simak ulasannya di bawah ini! 

Baca Juga: 5 Tips Bijak Pakai THR untuk Transaksi Cashless, Mudah Banget!

Baca Juga: RI Bisa Jadi Pemain Terbesar E-Wallet dan Paylater se-Asia Tenggara 

1. Kemungkinan kartu hilang

ilustrasi kartu kredit dan debit (Unsplash/Stephen Phillips-Hostreviews.co.uk)

Instrumen cashless yang saat ini berkembang di masyarakat ada banyak sekali macamnya, mulai dari dompet digital hingga kartu kredit/debit.

Ketika seseorang menggunakan kartu debit untuk melakukan pembayaran, maka ada kemungkinan risiko kartu tersebut hilang. Bila kartu tersebut hilang dan saldo yang terdapat di dalamnya cukup besar, maka hal tersebut tentu akan sangat merugikan. Apalagi bila karti itu ditemukan dan digunakan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

Pastikan untuk selalu menyimpan kartu dengan baik di dalam dompetmu. Sebaiknya gunakan layanan keuangan tanpa kartu untuk menghindari risiko kehilangan kartu.

Baca Juga: Pacu Pariwisata Pulih, DANA Ajak Cashless Society Peduli Lingkungan 

2. Lebih boros

pixabay.com/borevina

Ketika melakukan pembayaran menggunakan uang fisik, kamu biasanya akan menhitung jumlah uang yang dimiliki dan jumlah yang tersisa dari transaksi tadi. Hal itu, biasanya akan membuatmu menahan keinginan untuk bertransaksi lebih.

Namun, hadirnya cashless society membuatmu semakin jarang menyimpan uang dalam bentuk fisik. Sehingga, tanpa disadari akan muncul kecenderungan untuk terus menghabiskan uang dan berujung pemborosan.

Untuk mencegahnya, kamu bisa mengecek sisa saldo yang dimiliki tiap kali melakukan transaksi.

3. Rentan alami cyber crime

ilustrasi phising (IDN Times/Aditya Pratama)

Dengan beralih menjadi cashless society, bukan berarti kamu akan sepenuhnya terhindar dari pencurian uang. Kemajuan teknologi juga ikut membuat tindak kejahatan semakin berkembang, misalnya seperti skimming dan phising.

Kedua jenis kejahatan cyber tersebut bisa mengancam keamanan finansial mu. Para pelaku cyber crime bisa dengan mudah meretas beberapa metode pembayaran cashless.

Hindari memberikan PIN, username, password, kode OTP, ataupun token internet banking kamu kepada siapapun sebagai bentuk pencegahan.

4. Dapat menumpuk utang

IDN Times/Indiana Malia

Jika kamu menggunakan kartu kredit sebagai bentuk pembayaran cashless, maka kamu harus lebih berhati-hati. Mirip seperti penggunaan kartu debit, penggunaan kartu kredit juga bisa membuatmu secara tak sadar ingin melakukan transaksi terus menerus.

Urungkan niat atau keinginan untuk belanja secara berlebihan agar tagihan dan bunga tidak semakin membengkak. Selalu hati-hati sebelum menggunakan kartu karedit dan gunakanlah kartu tersebut dengan bijak.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya