Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Siapa pun dapat mengalami krisis keuangan. Tidak selalu karena kehilangan pekerjaan, melainkan dapat pula disebabkan oleh usaha yang tak berjalan lancar atau kena penipuan. Bahkan, sakitnya diri sendiri atau anggota keluarga juga bisa menguras tabunganmu.
Situasi seperti di atas pasti membuatmu panik. Bagaimana bila krisis keuangan bertambah buruk? Tenangkan dirimu dan pusatkan perhatian pada langkah-langkah konkret berikut ini. Semoga krisis keuangan segera berakhir.
1. Langsung rem pengeluaran yang kurang penting
ilustrasi catatan keuangan (pexels.com/Karolina Grabowska) Jika bulan-bulan kemarin kamu masih bisa mengeluarkan uang untuk kebutuhan sekunder, sekarang berhenti dulu. Krisis keuangan dapat bertambah parah apabila dirimu tidak fokus pada kebutuhan pokok saja. Jika kamu mampu bertahan hanya pada pemenuhan kebutuhan utama, krisis akan lebih cepat berlalu.
Tantangannya memang rasa yang menyiksa. Kadang juga ada rasa malu pada teman, saudara, dan tetangga karena perubahan drastis ini. Akan tetapi, ingat bahwa kamu tidak ingin jatuh ke dalam krisis yang lebih buruk lagi.
Baca Juga: 5 Hal yang Bisa Dilakukan Anak Rantau saat Krisis Keuangan
2. Gunakan dana darurat dengan bijak
ilustrasi dana darurat (pexels.com/Dids) Jika kamu telah menyiapkan dana darurat, inilah saat yang tepat buat memakainya. Dengan dana tersebut, dirimu terhindar dari berutang pada siapa pun. Hanya saja, jangan bersikap terlalu aman dengan adanya dana darurat.
Situasi krisis keuangan penuh ketidakpastian. Satu sisi, dirimu berusaha mengatasinya secepat mungkin. Di sisi lain, belum tentu upayamu akan berhasil sesuai harapan. Kalau dana darurat yang disiapkan buat tiga atau enam bulan ke depan dapat dihemat sehingga bisa dipakai lebih lama lagi, tentu lebih baik.
3. Jual barang-barang tak terpakai
ilustrasi barang tak terpakai (pexels.com/Karolina Grabowska) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Tanpa sadar kadang kita menyimpan banyak harta karun di rumah. Bukan dalam bentuk barang-barang mahal, melainkan justru tumpukan barang tak terpakai. Ini dapat dimanfaatkan buat menyelamatkan diri ketika krisis keuangan melanda.
Cepat sortir barang tak terpakai di rumah dan jual. Makin banyak anggota keluarga biasanya juga makin banyak barang yang masih memiliki nilai lumayan. Buku-buku bekas, peralatan elektronik, dan beberapa koleksi yang dijual kembali bisa memberimu uang sebesar ratusan ribu sampai jutaan rupiah.
4. Melepas perhiasan dan kendaraan
ilustrasi menjual mobil (pexels.com/Antoni Shkraba) Sayangnya, sebanyak apa pun barang tak terpakai di rumah, nilainya tentu sudah jauh menurun. Poin tiga mungkin belum berhasil menyelamatkanmu dari situasi krisis keuangan. Langkah berikutnya adalah mulai menjual barang berharga selain properti.
Situasi krisis keuangan memerlukan pemecahan yang cepat. Menjual tanah atau rumah biasanya makan banyak waktu. Jangan sampai kamu menjual di bawah harga pasaran lantaran desakan kebutuhan. Lebih baik melepas barang berharga seperti perhiasan dan kendaraan.
Perhiasan emas tinggal dibawa ke toko dan dalam hitungan menit sudah menjadi uang. Kelak kamu hendak membeli perhiasan lagi, harganya juga tak setinggi properti. Dirimu pun dapat beralih dari memakai mobil menjadi sepeda motor.
Baca Juga: 5 Tips Mengelola Keuangan dari Buku The Psychology of Money