TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Mengatasi Impulsive Buying buat para Millenials di Masa Pandemi

Yuk, pikir dahulu sebelum membeli! 

pexels.com/Gustavo Fring

Pembelian impulsif merupakan sebuah perilaku yang cenderung melakukan pembelian barang atau jasa tanpa adanya perencanaan yang matang. Atau bisa juga disebut ‘membeli dadakan’ karena biasanya tergiur diskon, promo, barang edisi terbatas atau hanya sekadar ‘laper mata’.

Terlebih pada saat masa pandemi seperti sekarang ini, di mana orang banyak menghabiskan waktu di rumah sehingga meningkatkan pembelian barang melalui toko online.

Namun, ada lima cara yang bisa digunakan untuk menghindari impulsive buying agar kondisi keuanganmu tetap aman. Seperti apa?

1. Sebelum membeli pastikan sudah mempertimbangkan minimal 2 x 24 jam  

unsplash.com/Bermix Studio

Ini adalah hal pertama yang harus kamu lakukan saat ingin sekali membeli sebuah barang. Yap, pikirkan secara matang, paling tidak dalam waktu dua hari. Jangan langsung membeli ketika melihat barang tersebut pertama kali.

Biasanya setelah berpikir cukup lama kamu akan menyadari apakah barang tersebut benar-benar kamu butuhkan atau tidak. Setelah berpikir dengan matang baru kamu putuskan apakah kamu akan lanjut membelinya atau tidak.

Baca Juga: 5 Jurus Mengelola Keuangan Pribadi saat Pandemik Tidak Kunjung Usai

2. Minta pendapat teman, keluarga atau pasangan  

unsplash.com/Eliott Reyna

Untuk menghindari impulsive buying yang kedua adalah dengan minta pendapat orang lain terlebih dahulu. Baik itu pendapat teman, keluarga, saudara atau pasanganmu. Mereka dapat memberi masukan secara netral dari sudut pandang lain.

Jadi, kamu tidak akan tergesa-gesa dalam memutuskan untuk membeli sebuah barang. Hal ini juga meminimalisir risiko kerugian dari sisi finansial.

3. Lihat kamarmu apakah memiliki barang dengan kegunaan yang sama  

unsplash.com/Jakob Owens

Mirip dengan gaya hidup minimalis, konsep ini bisa diaplikasikan untuk menghindari impulsive buying. Kamu boleh melihat barang di sekitarmu sebelum membeli barang baru.

Jika masih ada barang dengan kegunaan yang sama, maka lebih baik untuk menunda membeli barang baru. Selain baik untuk mengurangi pengeluaran, hal ini juga baik untuk mengurangi tumpukan barang di kamarmu.

4. Hitung pengeluaran tak terduga yang sudah dikeluarkan dalam sebulan terakhir

pexels.com/Lukas

Jangan terlena dengan diskon atau promo barang terbatas yang biasanya ditawarkan oleh toko. Secara logika mereka sedang berusaha untuk meningkatkan penjualan dengan konsep yang seolah-olah ‘jual rugi’.

Hal tersebut bisa meningkatkan rasio pembelian dari konsumen. Coba deh kamu lihat sudah berapa banyak pengeluaran tak terduga yang kamu keluarkan dalam sebulan terakhir. Bisa jadi kamu akan terkejut sendiri melihatnya.

Baca Juga: Seberapa Penting Sih Dana Darurat bagi Kaum Millennials?

Verified Writer

It's Me, Sire

A dusk chaser who loves to shout in the silence..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya