TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Faktor Strategis Kelola Kekayaan di 30 Tahun Mendatang

Enam hal yang mengubah kehidupan pensiun seseorang

Ilustrasi orang sedang menghitung uang (whatisemerging.com)

Kekayaan bukanlah pasti, namun hari tua sudah pasti terjadi. Bila hari ini Kamu berusia 20an, maka 30 tahun yang akan datang, Kamu pasti sudah harus memikirkan apa yang harus Kamu lakukan di masa tua. Kemampuan bekerja hilang, penghasilan berkurang dengan signifikan, namun kebutuhan biaya yang tidak dapat dapat dihentikan.

Menurut survei yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan, 62 persen biaya hidup seseorang di masa tua dihabiskan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya saat masih bekerja. Artinya, perubahan usia dengan tidak diimbangi oleh penghasilan menjadi malapetaka di usia ketika tidak bisa bekerja.

Beberapa hal yang harus kita persiapkan untuk memasuki hari tua mungkin terasa sangat banyak, namun jangan takut! Ada enam hal yang boleh Kamu persiapkan dari hari ini:

1. Rentang umur

Ilustrasi kakek nenek dan cucu mereka (pexels.com/@pixabay)

Orang sekarang hidup lebih lama dibandingkan sebelumnya (bukan lebih sehat, namun lebih panjang). Rata-rata usia orang Indonesia hari ini berusia 72 tahu, dan di ekspektasi memasuki usia 85 - 90 tahun 30 tahun mendatang. Sangat penting untuk dipikirkan apakah penghasilan kita cukup hingga masa pensiun tiba. Menyusun penghasilan minimum yang terjamin secara berkala sebaiknya menjadi prioritas utama dalam menyusun perencanaan pensiun. Kamu bisa menggunakan beberapa produk keuangan, seperti program anuitas tetap (memberikan fasilitas penghasilan rutin hingga meninggal dunia), atau membeli aset produktif seperti rumah yang

2. Biaya kesehatan

Ilustrasi orang berpegangan tangan (pexels.com/Matthias Zomer)

Kita tahu bahwa hidup yang lebih lama, membutuhkan kepastian kesehatan yang semakin mendesak. Dilansir dari laporan WHO di tahun 2010, peningkatan biaya kesehatan melampaui 364% dalam 10 tahun (2000 - 2010). Siapkah Kamu menahan resiko biaya tersebut? Asuransi kesehatan? Asuransi penyakit kritis untuk perawatan intensif? Asuransi perlindungan perawatan hari tua (nursing)? Biaya penggantian rumah bila terjadi cacat (disability)? WOW! Tampak berlebihan ya? Saat mengetik pun saya berpikir bahwa ini selayaknya menjadi pertimbangan perencanaan pensiun Kamu.

3. Dukungan pemerintah

Ilustrasi bendera Indonesia (unsplash/Nick Agus Arya)

Jangan ragukan dukungan kekuatan pemerintah, terkadang bisa menjadi jalan keluar terakhir untuk Kamu yang belum ada persiapan. Terlebih peningkatan kualitas pelayanan dalam perlindungan publik seperti program BPJS mengubah hidup banyak orang. Tapi, jangan senang dahulu! Jangan sampai fasilitas ini membuat Kamu tidak punya sedikit pun perlindungan tambahan. Jadi tetap rencanakan selayaknya kamu sendirian untuk melindungi diri sendiri dengan kemampuan finansial yang ada.

Baca Juga: Kamu Lulusan Fakultas Ekonomi? Ini 5 Pilihan Karier yang Bisa Ditekuni

4. Inflasi

Ilustrasi Inflasi. IDN Times/Arief Rahmat

Ya. Setiap penasihat keuangan selalu berbicara tentang hal ini. Benarkah? Banget! Pengaruh kah? Sangat besar! Jangan tutup mata Kamu dengan hal ini. Ini bisa merambat dengan cepat menggerogoti kue penghasilanmu. Pastikan jaminan penghasilan minimum Kamu mampu menyesuaikan dengan tingkat inflasi atau 30 tahun mendatang Kamu akan terjebak di lubang inflasi dan tertipu dengan peningkatan penghasilan yang tidak memberikan arti signifikan bagi masa tuamu.

5. Risiko investasi

Ilustrasi grafik investasi (Photo by rawpixel.com from Pexels)

Risiko rendah, keuntungan rendah, begitu pun berlaku sebaliknya. Jadi apa yang terjadi ketika kita bermain risiko tinggi dengan uang pensiun kita? Ini akan menjadi sesuatu yang menarik, namun bisa membahayakan. Kita dilatih selama masa muda untuk mengharapkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan yang kita butuhkan. Kecenderungan mengambil risiko harus sudah ditekan mengikuti pertambahan usia yang ada. Ambil risiko sedini mungkin, maka risiko itu akan terus berkurang mengikuti usia Kita (usia di mana Kita tidak dapat mengambil risiko sekecil apapun).

Baca Juga: 5 Persiapan Finansial yang Perlu Dirancang Ibu untuk Keluarganya

Writer

Qomenin

Ditulis dan diarahkan oleh Michael, pemuda yang berlatih diri menjadi seorang pria, dengan keunikan tangan, mata, dan otak, menggabungkan semua pengalaman dalam bentuk tulisan dan video. Have Fun, Qomenin ajaah!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya