Ini 5 Jenis Utang yang Berisiko Timbulkan Masalah Keuangan, Catat ya!
Mengelola keuangan sesuai kebutuhan hidup
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Sebagian besar orang memiliki utang. Berbagai alasan kerap menjadi penyebab seseorang secara terpaksa harus berutang, mulai dari untuk mendukung kebutuhan hidup atau hanya sekedar untuk konsumtif semata.
Tidak masalah jika utang tersebut dimanfaatkan untuk menyangga kehidupan dan bersifat produktif. Itu berarto kamu sudah berhasil memanfaatkannya. Sebaliknya, jika kamu hanya memanfaatkan utang hanya untuk kegiatan konsumtif dan berfoya-foya, ini akan sangat berisiko menimbulkan masalah dalam keuangan.
Terkadang seseorang memiliki satu jenis utang dengan nominal yang besar, adapula nominal utang yang terbilang kecil namun terbagi dalam berbagai jenis utang berbeda. Meski pada awalnya jumlah kecil, utang bisa membengkak karena adanya penambahan bunga disertai biaya lainnya bila tidak membayar dengan tepat waktu.
Melansir Cermati.com berikut beberapa jenis utang yang berpotensi menimbulkan masalah dalam keuangan kamu jika tidak diwaspadai. Simak sampai habis yuk!
Baca Juga: Temanmu Punya Utang? Ini 5 Cara Menagihnya Lewat WA
1. Kredit Tanpa Agunan (KTA)
KTA sering digunakan sebagai solusi bagi seseorang yang membutuhkan dana dalam waktu yang cepat. Pinjaman ini dapat diakses tanpa jaminan dengan nominal pinjaman yang cukup besar.
Kamu bisa mengajukan pinjaman ini dan mendapatkan hasilnya hanya dalam hitungan hari karema didukung dengan persyaratan yang mudah serta proses cepat. KTA dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti membiayain pernikahan, renovasi rumah atau usaha dan sebagainya.
Namun, di balik semua kemudahan dan kenyamanan yang cukup membuat orang tergiur, KTA kerap menjadi utang yang berpotensi menimbulkan masalah pada keuangan iamu.
Seperti namanya, pinjaman ini bersifat tanpa agunan sehingga KTA akan menerapkan bunga yang cukup tinggi sekitar 10 hingga 24 persen per tahunnya. Nominal utang kamu bisa lebih membengkak jika ditambah dengan biaya lainnya termasuk denda keterlambatan pembayaran dan lainnya.