TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perhatikan 4 Hal Ini agar Kamu Terbebas dari Jeratan Utang

Lepas dari jerat utang bukanlah mimpi

ilustrasi utang (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Jakarta, IDN Times - Hidup tanpa jeratan utang menjadi impian banyak orang di dunia ini. Namun, apakah itu bisa diwujudkan menjadi kenyataan? Jawabannya sangat bisa!

Menurut financial educator sekaligus periset Lifepal Aulia Akbar, hidup bebas dari jeratan utang bisa diwujudkan selama peminjam atau debitur sadar dengan kondisi keuangannya.

"Cita-cita bebas dari utang bisa digapai selama debitur tersebut memiliki komitmen tinggi dalam melakukan manajemen utangnya," ujar Akbar.

Nah, ini tips bebas dari hutang yang bisa kamu lakukan.

Baca Juga: Penting! Ini Bedanya Utang Baik dan Utang Buruk

1. Utang tidak selamanya buruk

ilustrasi utang, kredit (Pexels.com)

Akbar menyatakan bahwa utang tidaklah menjadi hal yang buruk untuk selamanya. Utang menjadi buruk ketika debitur tidak mampu membayar utangnya tepat waktu seperti yang sudah disepakati atau dijanjikan sebelumnya.

Adapun utang yang dianggap baik disebut sebagai utang produktif. Ini artinya, utang dibuat untuk meningkatkan penghasilkan sekaligus nilai kekayaang yang bersangkutan.

"Utang untuk modal usaha adalah utang produktif karena dapat memberikan leverage kepada peminjam dan KPR juga merupakan utang produktif karena mampu menambah jumlah aset seiring dengan berjalannya waktu," ucap Akbar.

Baca Juga: 5 Cara Ampuh Menagih Hutang biar Cepat Lunas, Patut Dicoba! 

2. Pentingnya manajemen utang

ilustrasi menghitung dana pendidikan (freepik.com/katemangostar)

Hal pertama yang mesti kamu lakukan jika ingin bebas dari jerat utang adalah dengan melakukan manajemen utang yang baik. Manajemen utang yang pertama adalah dengan menyadari rasio utang yang bisa kamu cicil per bulannya.

"Penilaian kesehatan jumlah utang secara sederhana bisa dilakukan dari dua hal yaitu debt service ratio dan debt to asset ratio. Nilai debt service ratio (DSR) atau rasio pelunasan (cicilan) utang maksimal adalah 35 persen dari penghasilan, sementara maksimal jumlah utang adalah 50 persen dari aset yang dimiliki," tutur Akbar.

3. Ketahui portofolio utangmu

ilustrasi menghitung (pexels.com/RODNAE Productions)

Setelah kamu mengatur besaran utang yang bisa kamu cicil, kamu mesti mengetahui portofolio utang milikmu. Menurut Akbar, hal ini penting supaya kamu mengetahui daftar utang tertunggak beserta cicilan yang kamu miliki.

"Dengan memiliki portofolio utang, kita bisa mengukur apakah utang yang ada saat ini sudah melebihi batas wajar atau tidak. Pisahkan utang tersebut menjadi dua kategori, mana yang konsumtif dan produktif. Segera lunasi utang konsumtif kamu bila kamu memiliki dana yang cukup," ucapnya.

Baca Juga: Tips 5 Jurus Jitu Lunasi Utang dalam Waktu Sebulan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya