TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenapa Paylater Jadi Favorit Masyarakat? Riset Ini Ungkap Alasannya

Fleksibilitas jadi alasan utama

VP Marketing and Communications Kredivo, Indina Andamari (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Metode pembayaran paylater saat ini menjadi favorit di kalangan masyarakat, terutama dari kalangan millennial. Setidaknya ada tiga alasan utama yang membuat Paylater kini semakin disukai.

"Pertama, fleksibilitas pembayaran cicilan. Bagaimana mereka bisa membayar dalam waktu beberapa kali atau bahkan transaksi hari ini tapi bayar dalam 30 hari ke depan," ucap VP Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari dalam diskusi dengan media, di Jakarta, Selasa (20/9/2022).

Fleksibilitas jadi alasan 70 persen masyarakat menggunakan paylater seperti tercantum dalam riset bertajuk "Perilaku Konsumen E-Commerce Indonesia" oleh Kredivo dan Katadata Insights Center.

Baca Juga: Masyarakat Makin Suka Belanja Pakai Paylater, Ini Buktinya!

Baca Juga: Kartu Kredit vs Paylater, Mana Paling Menguntungkan?

1. Paylater tawarkan kemudahan pendaftaran

ilustrasi Kredivo PayLater (instagram.com/kredivo)

Kedua, sambung Indina, berkaitan dengan kemudahan dalam melakukan pendaftaran. Hal itu termasuk minimnya persyaratan yang mesti dipenuhi masyarakat untuk bisa menikmati fasilitas paylater.

"Kalau dibandingkan kartu kredit kan ada beberapa field dan data yang diminta untuk di-upload," katanya.

Sebanyak 53 persen masyarakat setuju jika pendaftaran paylater tidak membutuhkan banyak syarat yang menyulitkan mereka.

Baca Juga: RI Bisa Jadi Pemain Terbesar E-Wallet dan Paylater se-Asia Tenggara 

2. Paylater aman

Ilustrasi keamanan data. (pexels.com/pixabay)

Hal ketiga yang paling banyak dijadikan alasan penggunaan paylater adalah keamanan. Sebanyak 53 persen responden dalam riset Kredivo dan Katadata Insights Center sepakat bahwa paylater aman digunakan lantaran sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Ini indikasi bagus karena konsumen makin aware soal layanan yang terdaftar di OJK mengingat saat ini banyak isu soal keamanan data," ucap Indina.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya